• Redaksi
Jumat, Januari 27, 2023
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Suratan Takdir Wagiman 

abu by abu
18 Januari 2023 05:27
Wagiman

Wagiman bersama Dahlan Iskan. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – SETELAH kaya dan anaknya lulus SMA khusus menghafal Quran, Wagiman memutuskan untuk mulai belajar mengaji. Guru ngajinya, anaknya sendiri. “Kalau panggil guru dari luar saya malu. Sudah tua baru belajar membaca Quran,” ujar Wagiman, kini berusia 50 tahun. Wagiman hanya lulus SD. Kala itu ia harus langsung bekerja. Serabutan. Ia harus membantu ibunya menghidupi tiga anak. Ayahnya hidup sangat miskin. 

Ia jadi buruh di sawah. Mencangkul, menanam padi, membajak, angon sapi, dan kambing. Umur 16 tahun, Wagiman merantau ke Jakarta. Kerja apa saja. Sampai akhirnya berhasil jadi orang kaya: lahir batin. Setelah belajar mengaji itu, Wagiman justru ingin bikin madrasah. Juga khusus untuk menghafal Quran. Ia memilih berafiliasi dengan pondok tempat anaknya sekolah dulu: Yanbu’ul Qur’an. Kudus. Yang kampusnya tidak jauh dari Menara Kudus.

Maka madrasah yang didirikan Wagiman itu diberi nama Yanbu’ul Qur’an 1 Pati. Lokasinya di km 5 antara Pati-Kajen. Wagiman membeli tanah hampir 3 hektare di desa itu. Yang sudah dibangun baru 1,5 hektare: untuk masjid, madrasah, dan asrama. Serba 1000. Masjidnya bisa untuk salat 1000 orang. Madrasahnya untuk 1000 siswa. Asramanya juga untuk 1000 santri. Awalnya Wagiman membuka SMP kelas 1. Lebih 40 persen gurunya hafal  Quran.

Baca Juga

Orang Terkaya Nomor Wahid Borong 2,37 Juta Saham Bayan Resources Rp47,51 Miliar

My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm

Bos Barito Pacific Nikmati 279,67 Saham Bonus Rp215 Miliar

Mengusung LDAC, Soundcore Space A40 Dipersenjatai Teknologi HearID

Baca juga: Ceceran Lead 

Kini sudah sampai tingkat SMA. Tahun ini wisuda pertama untuk lulusan SMA Yanbu’ul Qur’an 1 Pati. Wagiman masih punya banyak rumah di Jakarta, tapi waktunya kini lebih banyak dihabiskan di Pati. Ia kontrol sendiri kebersihan, pertamanan, dan kedisiplinan guru. “Semua guru wajib salat berjemaah di masjid. Saya kontrol sendiri. Bagaimana santri bisa disiplin kalau gurunya tidak memberi contoh,” ujar Wagiman kemarin.

Meski tergolong baru Yanbu’ul Quran (berseminya Quran) sudah terkenal. Tahun ini pendaftarnya 300 orang. Yang diterima hanya 100 siswa. Padahal santri harus membayar uang sekolah Rp1,5 juta per bulan.  Termasuk untuk makan tiga kali sehari. Wagiman menghadirkan mutu, budi pekerti, dan fasilitas nyaman. Kelas SMA-nya pakai AC. Disediakan kolam renang. Lapangan sepak bola. Ruang makan untuk 700 orang. Kini Wagiman gelisah. 

Tahun ini sudah ada siswa lulus SMA. “Akan ke mana mereka?” tanyanya. Setiap saat ia digoda oleh pertanyaan itu. Tepatnya: mereka yang hafal Quran itu akan jadi apa? Wagiman belakangan ini pergi ke mana-mana. Ke berbagai sekolah unggulan. Termasuk menemui saya. Ia belum puas dengan sistem di madrasahnya sekarang ini. Wagiman masih mengumpulkan pembanding. Jelas, ia akan mengubah sistem di Yanbu’ul Qur’an tanpa menghapus kekhususan tahfidnya.

Baca juga: Jenderal Master

Lulusan SD ini punya kecerdasan ilmuwan: gelisah oleh perkembangan zaman, lalu mencari jalan baru. Tidak hanya mencari, ia juga akan melaksanakannya. Begitu terkenalnya Wagiman di Pati sampai ada yang mengusulkannya menjadi calon bupati. Wagiman sempat tergoda. Soal dana ia punya. Tapi ijazah SMA tidak ada. Akhirnya Wagiman ikut kejar paket B. Ikut ujian SMP. Lulus. Ikut pula paket C. Ujian SMA. Lulus. Setelah memiliki syarat formal itu Wagiman justru insyaf: untuk apa jadi bupati. 

Ia ingin mengurus madrasah yang ia dirikan sampai maju sekali. Wagiman pun ambil putusan: batal mendaftar calon bupati. Saya ajak ia toss sampai tiga kali. Waktu Wagiman masih kecil tidak ada satu pun masjid di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sedari Jaksa, di utara kota Pati itu. Ia masih ingat langgar pertama di desa itu didirikan di dekat rumahnya. Itu karena tetangganya kawin dengan wanita dari Desa Sedan, Rembang, dikenal sebagai desa santri. 

Sang istri minta agar ada musala di halaman rumah mereka. Sejak itu, Wagiman tidur di musala itu. Di langgar itu ia sempat belajar mengaji tapi tidak lama. Tidak sampai bisa beneran. Langgar itu lebih bagus dari rumah orang tuanya: dinding anyaman bambu, atap daun, dan lantai tanah. Ia kerasan di musala itu. Setidaknya untuk tidur. “Di desa saya dulu tidak ada yang bisa mengaji,” katanya. “Ayah saya sendiri tukang main judi,” tambahnya.

Baca juga: Kanjuruhan Bertahlil

Merantau adalah memutus mata rantai masa lalu. Pun ketika merantau itu hanya untuk menjadi pembantu rumah tangga. Wagiman akhirnya menjadi pembantu rumah tangga orang besar: Kepala Bulog. “Ketika ramai Bulog Gate di zaman Presiden Gus Dur itu saya jadi pembantu di rumah beliau,” katanya. Yang membuatnya berubah total adalah ketika menjadi pembantu rumah tangga di rumah seorang arsitek. Ia sering diminta bantu saat tuan rumah membuat desain. 

Ia diminta mengambilkan pensil, penghapus, dan penggaris. Lama-lama ikut membantu menggaris. Ia belajar menggaris. Hati-hati. Agar benar-benar lurus. Sekian tahun kemudian si arsitek diminta mendesain proyek pompa bensin. Proyek itu perlu tanah. Wagiman diminta ikut mencari tanah. Dapat. Cocok. Lokasi, dan harganya. Wagiman dapat komisi. Itu kali pertama Wagiman dapat uang besar. Dari sang arsitek itu, Ir Arti Siswoyo, asal Solo, Wagiman belajar menangani proyek.

Gajinya sebagai pembantu ia kirim ke desa. Ia bangun rumah ibunya. Komisi besarnya dari pembelian tanah ia pakai menaikkan haji ayah dan ibunya. Wagiman lulusan SD; tapi pemikirannya seperti arsitek dan pimpinan proyek. Ia pun menemukan takdirnya: jadi kontraktor. Ia selalu mendapat proyek membangun rumah perorangan. Kian banyak. Kian besar. Meski sudah kaya, Wagiman terus menjaga hubungan dengan kampungnya di Pati. Ia kawini gadis desanya.

Baca juga: Berburu Bahan Langka 

Punya dua anak: laki-perempuan. Di desanya sudah  ada masjid. Bahkan tiga. Lebih banyak lagi langgarnya. “Sekarang tiap RT punya musala,” katanya. Islamisasi jelas terjadi di desa-desa. Selama Orde Baru. Rupanya kualitas bangunan proyek Wagiman selalu memuaskan bohirnya. “Saya tidak pakai pembukuan. Yang penting untung meski sedikit,” katanya. Tentu ia disalahkan teman-temannya. Ia pun mencoba membuat pembukuan. 

“Gara-gara pembukuan itu saya tergoda untuk mengurangi spesifikasi. Untuk menghemat. Akhirnya kualitas bangunan menurun,” katanya. “Sejak itu saya kembali tidak pakai pembukuan. Sampai sekarang,” tambahnya. Kualitas bangunan masjid, madrasah, dan asrama Yanbu’ul Qur’an pun dibuat istimewa. Bagus dan indah “Ini sekolah atau hotel bintang empat,” ujar Wagiman menirukan komentar tamu yang datang. 

“Tamannya saya buat bagus. Demikian juga kolam renang, dan lapangan sepak bolanya,” ujar Wagiman. Tahun depan Wagiman ingin meneruskan impiannya: membangun sekolah untuk putri. Lokasinya di seberang jalan raya jurusan Pati-Kajen. Sisi timur pondok putra, sisi barat putri. Sejak punya pesantren itu, para kiai di Pati minta agar nama Wagiman diislamkan. Masak punya pesantren namanya Wagiman. Maka Wagiman menjadi Ibrahim Wagiman. Justru agak wagu. Karena itu Wagiman tetap bernama hanya Wagiman di KTP-nya. (Dahlan Iskan)

Tags: ArsitekJalani TakdirmiskinNgajiPatipesantrensekolahWagiman

Berita Terkait

Low Tuck Kwong
Ekonomi

Orang Terkaya Nomor Wahid Borong 2,37 Juta Saham Bayan Resources Rp47,51 Miliar

2023/01/26
My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm
Film

My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm

2023/01/26
BRPT
Ekonomi

Bos Barito Pacific Nikmati 279,67 Saham Bonus Rp215 Miliar

2023/01/26
TWS
Ekonomi

Mengusung LDAC, Soundcore Space A40 Dipersenjatai Teknologi HearID

2023/01/26
Sampoerna University
Headline jabodetabek

Wow! Mahasiswa Sampoerna University Sabet Best Presenter Award INSITEF

2023/01/25 - Updated on 2023/01/26
Simalakama Hibah
Headline Utama

Simalakama Hibah

2023/01/25

Populer

Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Warga Darmo Hill

Pemkot Surabaya Tindak Tegas Pengembang Darmo Hill, Simak Ini Dukungan PDIP dan PSI 

27 Juni 2022 14:27
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Selaras Citra

Produksi Jarum Suntik, Onesteel Medikal Sewa Area Pabrik Selaras Citra 

11 Juli 2022 06:57
Ricky Winarco

Pakar Meditasi Ricky Winarco Sebut Self Healing Nggak Perlu Liburan Cukup Atur Nafas

6 Maret 2022 10:10
mOS Monterey

Suksesor Big Sur, Cek Sejumlah Keunggulan macOS Monterey

8 Juni 2021 22:30 - Updated on 9 Juni 2021 08:52
Bumi Minerals

Menggunung, Sugiman Halim Tabung Saham Bumi Minerals Rp2,58 Triliun

17 Mei 2022 12:50
Kisah Sukses Bangkit Pratama, Dari Gamer Kini Jadi Pebisnis Takapedia. ©2022 Merdeka.com/ Instagram @takassassin_

Hobi Main Game Bisa Jadi Cuan, Ini Cerita Owner Takapedia Bangkit Pratama

15 Maret 2022 16:37
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

vaksinasi

Djarum Foundation Luncurkan Sentra Vaksinasi di Kabupaten Semarang

29 September 2021 00:06
Pembangunan Jaya Ancol

Lunasi Utang, Bank DKI Fasilitasi Kredit Pembangunan Jaya Ancol Rp516 Miliar

23 Desember 2021 22:27
IHSG

MKBD Minim, BEI Denda Universal Broker (TF) Rp500 Juta

11 Oktober 2021 11:37
Naluri Hati

Sinopsis Naluri Hati SCTV, Rabu 1 September : Hanum & Elisa Ingin Percepat Pernikahan Agnes & Zain

1 September 2021 20:30
Bersama Istri Gubernur, Jes Tanjung Berbagi buku ‘Sugar Mommy’ di Lapas Wanita Sumbar

Bersama Istri Gubernur, Jes Tanjung Berbagi buku ‘Sugar Mommy’ di Lapas Wanita Sumbar

3 Desember 2021 11:00
soft gun

Runmor Dengan Soft Gun di Medan Diringkus Petugas

1 September 2021 14:32
Indo Kordsa

Pentolan Mundur Teratur, Indo Kordsa Diurus Pejabat Interim

18 April 2022 09:27
Kobexindo

Paruh Pertama 2021, Kobexindo Catat Laba Bersih USD3,05 Juta

22 Agustus 2021 21:53
Bakrie Telecom

Menyedihkan, Delisting Ancam Pupus Sejarah Bakrie Telecom

30 Mei 2021 13:04
dahlan iskan

Atap Bocor

5 Juli 2021 10:31

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu