• Redaksi
Senin, Juni 9, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Jiada-Wanlong 10 Menit 

abu by abu
3 Juni 2023 05:27
Jiada Wanlong

WUISSS - Armada Kereta Cepat Jakarta-Bandung tengah bersandar di stasiun. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – KERETA CEPAT Yawan sudah terlihat meluncur dari Jakarta ke Bandung. Pulang pergi. Banyak kali. Awalnya dicoba dengan kecepatan 60 kilometer (km) per jam. Lalu dinaikkan. Dinaikkan lagi. Sampai akhirnya nanti bisa 350 km per jam. Ya Jiada-Wanlong hanya 30 menit. Akhirnya Indonesia masuk peta dunia: sebagai sedikit negara punya kereta cepat. Anda sudah tahu: perintisnya dulu Jepang. Sudah sejak Anda belum lahir: 1964. Bersamaan dengan Olimpiade Tokyo pertama. 

Jepang jadi juara dunia. Begitu lama. Eropa, apalagi Amerika, seperti tidak tertarik ke kereta cepat. Baru 50 tahun kemudian Spanyol masuk persaingan itu. Lalu muncul kejutan baru: Tiongkok. Tahun 2007. Jurusan Beijing-Tianjin. Setahun setelah saya transplantasi hati di Tianjin. Kereta Beijing-Tianjin itu sekaligus mengalahkan Jepang –kecepatannya maupun jumlahnya. Sebelum itu Tiongkok sudah mencoba kereta lebih cepat: 430 km per jam. Maglev Shanghai. Tahun 2011. 

Roda keretanya sedikit mengambang di atas rel. Gesekan roda dengan rel membuat gerak roda kereta terhambat. Proyek Maglev itu akhirnya tidak dikembangkan: tetap hanya dari Bandara Pudong ke kota baru Shanghai Pudong. Rencana meneruskan sampai kota Hangzhou dibatalkan. Terlalu cepat. Terlalu mahal. Dan, terpenting, terlalu asing: Jerman tidak mau mengalihkan teknologi maglev ke Tiongkok. Lalu Tiongkok bikin kereta cepat sendiri: 350 km per jam.

Baca Juga

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional

Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 

Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar

Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar

Baca juga: Rania Lindi 

Proyek pertama di jalur Beijing-Tianjin. Jalur pendek –untuk ukuran Tiongkok: sekitar 120 km. Saya beruntung bisa mencoba maglev Shanghai maupun Beijing-Tianjin ketika baru diresmikan. Setelah empat kali naik maglev saya tidak mau lagi. Tidak praktis. Tujuan saya biasanya pusat kota Shanghai. Kalau turun di stasiun maglev Pudong saya masih harus naik taksi ke Puxi. Pudong di timur sungai Pu, Puxi di barat sungai Pu. 

Banyak jembatan di atas sungai Pu. Juga banyak terowongan bawah sungai. Tapi pindah-pindah moda angkutan tetap tidak praktis. Ups…saya salah. Maglev ternyata sempat dikembangkan di satu lokasi lagi. Saya baru tahu itu akhir April lalu. Yakni ketika saya ”ziarah” ke patung Mao Zedong di kota Changsha. Ada maglev di Changsha. Juga dari bandara ke kota saja. Itu baru dibangun tahun 2016 lalu. Jaraknya hanya 18 km. Itulah maglev yang menggunakan teknologi Tiongkok sendiri.

Kecepatannya hanya 140 km per jam. Maka dari bandara ke kota Changsha hanya perlu waktu 3 menit. Saya tidak naik itu. Saya pilih naik mobil. Bisa langsung ke lokasi patung. Itu problem utama kereta cepat Yawan nanti. Anda harus naik dari stasiun baru di Halim. Tepatnya di Jalan Wangko, kelurahan Makassar, Halim, Jakarta Timur. Lalu Anda harus turun di stasiun Padalarang, jauh di luar kota Bandung. Tapi, itu akan teratasi kelak kalau jalurnya sudah ditambah. Sampai Yogyakarta.

Baca juga: Al-Zaytun Mandiri  

Lalu sampai Surabaya. Apalagi kalau disambung lagi sampai Cilegon di barat dan Banyuwangi di timur. Anda tentu tidak akan kehilangan rasa humor: kalau untuk Yawan 100 km diperlukan waktu pembangunan 8 tahun, lalu berapa lama untuk jarak 1000 km. Tentu tidak harus begitu. Proyek Yawan (Ya Jiada – Wan Long) adalah pertama. Serba sulit. Bekerja sambil belajar. Mikir sambil membaca kehebohan di medsos. Untung Indonesia punya sosok Teflon. 

Lalu ditambah Teflon besar bernama Luhut Binsar Panjaitan. Melihat kereta Yawan meluncur di langit Jagorawi rasanya bangga: nih, Indonesia. Kehebohan di medsos pun seperti terlupakan. Setidaknya sementara. Inilah masa-masa bulan madu kereta cepat. Kagum. Hebat. Bangga. Harga diri bangsa seperti tiba-tiba mirip saham yang lagi naik. Tiongkok sendiri kini sudah punya 30 ribu km jalur kereta cepat. Jauh meninggalkan Jepang 3.000 km. 

Bahkan Spanyol sudah lebih panjang dari Jepang: 4.000 km. Saya pernah mencoba rute Madrid-Barcelona. Amerika pernah nekat mau membangun kereta cepat. Dimulai dari San Francisco ke Los Angeles. Ambles. Sampai sekarang belum jadi. Sudah hampir 20 tahun. Bahkan terancam macet. Maka apalah arti 8 tahun dibanding itu. Perlombaan kecepatan kereta masih terus terjadi. Target kecepatan kereta jenis baru itu: 1000 km per jam. Melebihi kecepatan pesawat Boeing 737.

Baca juga: Kapal Al-Zaytun

Salah satu ide awal datang dari perusahaan milik Elon Musk. Yakni untuk mengatasi kemacetan lalu-lintas di Los Angeles. Ide itu hampir terlaksana. Tapi perizinan tidak mudah. Akhirnya dibatalkan. Beberapa negara juga berminat ke sana. Tapi yang serius banget barulah Tiongkok. Serius sekali. Sudah mendirikan pusat riset. Termasuk sudah membangun terowongan sejauh 200 km untuk uji coba. Uji coba itu pun bukan baru rencana. Sudah dilakukan. Januari lalu. 

Sudah berhasil: kereta dengan kecepatan 1000 km per jam. Itu nyata. Lokasi uji coba itu di provinsi Shanxi. Bukan provinsi Shaanxi. Tepatnya kabupaten Datong. Sekitar 4 jam dari Beijing. Ke arah barat. Dekat dengan perbatasan Mongolia Dalam. Bagaimana bisa kecepatan kereta itu 1.000 km per jam? Tidak aneh. Kereta itu berjalan di terowongan vakum udara. Lebih tepatnya meluncur. Rodanya sedikit mengambang di atas rel.

Berarti setelah penumpang masuk kereta, pintu terowongan ditutup. Pintunya rapat. Terowongannya tidak boleh bocor. Lalu udara di dalam terowongan diisap dari luar. Terowongan hampa udara. Oksigen untuk keperluan penumpang disiapkan di dalam kereta. Kereta meluncur 1000 km per jam. Saya sungguh berharap masih sempat mencobanya kelak. Mudah-mudahan tidak lama lagi. Beijing-Shanghai hanya 1 jam. Jakarta-Bandung hanya 10 menit. (Dahlan Iskan)

 

Tags: 10 Menit1000 KM per Jam35 MenitbandungjakartaJogyakartakereta cepatsurabaya

Berita Terkait

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional
Ekonomi

Akuisisi BVIS Beres, BTN Sulap BTN Syariah Jadi Nomor Dua Nasional

2025/06/05
Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 
Ekonomi

Kinerja Oke, Daaz Bara Obral Dividen Rp249,62 Miliar 

2025/06/02
Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar
Ekonomi

Tumbuh 18 Persen, Tower Bersama Catat Laba Rp413 Miliar

2025/06/02
Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar
Ekonomi

Cum Date 4 Juni, Emiten Busi Grup Lippo Tabur Dividen Rp19 Miliar

2025/06/02
Cair 19 Juni, Bisi Tebar Dividen Rp84 Miliar
Ekonomi

Cair 19 Juni, Bisi Tebar Dividen Rp84 Miliar

2025/06/02
Bidik Industri Fesyen, BTN IFW 2025 Sukses Besar  
Ekonomi

Bidik Industri Fesyen, BTN IFW 2025 Sukses Besar  

2025/06/02

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Bulog

Bulog Bereskan Distribusi Bansos Beras Sebelum 30 Juli 2021

23 Juli 2021 11:57
Wahana Indonesia Theme Park Hadir di MOI

Wahana Indonesia Theme Park Hadir di MOI

30 Juni 2023 03:01
Bank Panin

Rekayasa Pajak Bengkak Jadi Rp1,3 Triliun, Simak Penjelasan Bank Panin

29 November 2021 15:27
Catat! Ini Jadwal Dividen Adira Finance Rp972 Miliar 

Catat! Ini Jadwal Dividen Adira Finance Rp972 Miliar 

3 April 2024 17:00
Jungleland

Drop 647 Persen, Jungleland Tahun Lalu Tekor Rp758 Miliar

27 Maret 2023 11:27
Film ‘Menunggu Bunda’ Pecah Telur, Sutradara : Film ini Memberikan Harapan dan Semangat

Film ‘Menunggu Bunda’ Pecah Telur, Sutradara : Film ini Memberikan Harapan dan Semangat

15 Desember 2021 12:56 - Updated on 16 Desember 2021 13:12
Revalina s temat. (indoposnews.co.id/ instagram)

Sop Buntut jadi Menu Andalan revalina S Temat saat Berbuka Puasa

14 Maret 2022 23:40
Matahari Store

Mantul, Matahari Store Buyback Saham Rp7.950 per Lembar

8 Maret 2022 14:27
vanessa angel

Kecelakaan di Tol, Vanessa Angel dan Suaminya Meninggal Dunia

4 November 2021 14:55
Victoria Investama

Genapi Modal Inti Anak Usaha, Victoria Investama Private Placement Rp220,29 Miliar

15 Juni 2022 17:27

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu