Indoposonline.NET – Manajemen Perum Bulog mematok distribusi seluruh paket bantuan sosial (bansos) beras PPKM Darurat rampung sebelum 30 Juli 2021. Artinya, warga menerima bantuan sesuai nama, dan alamat penerima (by name, by address). ”Kami harap kerja sama Kemensos melalui dinas sosial seluruh wilayah untuk aktif,” harap Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kamis (22/7).
Sejak Kamis (22/7), Bulog mulai menyalurkan 55 ribu paket beras untuk keluarga penerima manfaat (KPM) secara bertahap seluruh Indonesia. Penyaluran dilakukan PT Pos Indonesia (Persero), dan Dos Ni Roha (DNR) langsung ke alamat penerima bantuan.
Baca juga: Bank Central Asia Matangkan IPO Bank Digital, Ini Alasannya
Selain itu, seluruh perwakilan kepala daerah diminta menyampaikan laporan data masing-masing daerah untuk penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kemensos telah memberi data 10 juta penerima BST kepada PT Pos.
Untuk bantuan PKH, data 18,8 juta calon penerima sudah siap dikirimkan. ”Nanti PT Pos Indonesia tinggal mengirimkan kepada penerima setelah menerima tambahan anggaran termin kedua dari Kemenkeu,” tegas Staf Khusus Menteri Sosial Don Rosano.
Baca juga: Terpilih Kembali, Fitria Yusuf Genjot Performa Citra Marga Nusaphala
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menekankan untuk mempercepat penyaluran bansos agar PPKM efektif. ”Kalau bisa menyalurkan bansos dengan cepat, masyarakat akan tinggal di rumah. Selain itu, penyaluran perlu dipercepat terutama daerah-daerah aglomerasi, karena terdampak paling besar PPKM,” ucap Luhut.
Sebagai informasi, pemerintah melalui PT Pos Indonesia dan jaringan Bank Himbara ditunjuk menyalurkan BST, dan bantuan beras Bulog. Bantuan diproyeksi untuk kelompok rentan terdampak kebijakan PPKM Darurat, dan Level 4. (abg)