Saputra Liadi selaku National Project Manager Response Towards Resilience (RESTORE) UNDP mengatakan, “Masyarakat disabilitas menjadi semakin rentan ketika pandemi dan menjadi kewajiban bagi kita untuk menjaga keamanan mereka melalui kebijakan dan layanan yang inklusif utamanya di fasilitas umum. Kampanye ini merupakn wujud komitmen UNDP untuk tidak meninggalkan seorang pun dalam upaya kami mewujudkan Tujugan Pembangunan Berkesinambungan atau SDG”
Ia menambahkan bahwa pemahaman tentang protokol kesehatan serta kebutuhan penyandang disabilitas yang baik dapat mendorong kebijakan penyediaan layanan transportasi yang aman dan ramah bagi seluruh penggunanya. “UNDP melalui project RESTORE mendorong perbaikan akses masyarakat penyandang disabilitas di fasilitas transportasi tanpa meninggalkan faktor keamanan dan keselamatan bagi semuanya,” ujarnya.
Seruan kampanye disampaikan melalui video infografis tentang edukasi inklusif disabilitas dan film pendek “Safe from Covid” yang akan ditayangkan di kanal media sosial UNDP Indonesia, HWDI, PT. KCI, PT. Transjakarta, dan PT. MRT. Masyarakat juga bisa menyimak video kampanye melalui layar LED di stasiun-stasiun commuter line dan di Passenger Information System (PIS) halte Transjakarta. Video ini diharapkan dapat meningkatkan tidak hanya pemahaman penyandang disabilitas akan protokol kesehatan yang sudah dibuat oleh pemerintah pada transportasi umum, namun juga pemahaman dan kepedulian masyarakat umum terhadap penyandang disabilitas.
Baca Juga : Chelsea Islan Ajak Milenial Lakukan Aksi Nyata Jaga Lingkungan
Tidak hanya penayangan video, ajakan untuk lebih ramah terhadap disabilitas juga dilakukan melalui branding gerbong kereta commuter line rute Jakarta-Bogor, Jakarta-Bekasi, dan Jakarta-Serpong dan poster-poster di halte Transjakarta agar dapat mencapai sasaran masyarakat yang lebih luas.
Ketua Umum HWDI, Ibu Maulani Rotinsulu menyebutkan bahwa Saat ini rekan-rekan penyandang disabilitas masih menghadapi tantangan dalam mengakses layanan transportasi umum, karena beberapa layanan yang tidak ramah bagi mereka. “Kami berharap kampanye ini dapat menginspirasi pengguna transportasi umum agar lebih berempati dan beretika dengan masyarakat penyandang disabilitas sesuai dengan semangat kesetaraan dalam mengakses layanan transportasi yang tersedia. Selain itu juga mempromosikan upaya-upaya perbaikan yang sudah dilakukan oleh pihak penyedia layanan transportasi atas layanan bagi disabilitas,” katanya.(ash)