indoposnews.co.id – Gathering & Sharing Knowledge dari PT Anugerah Magna Nanoteknologi dalam memperkenalkan brand Nano Star pada hari Rabu, 12 April 2023 dengan PT Arkonin menjadi moment yang penting untuk memfasilitasi pertukaran informasi, ide, dan inovasi terkait fungsi waterproofing dengan teknologi terbaru Titatium Nano.
Baca Juga : Manfaatkan Ekosistem Digital, Akhir 2023 Pelaku UMKM Optimistis Gaet Omzet Rp10 Miliar
PT Arkonin merupakan perusahaan konsultan desain dan teknik independen yang didirikan pada tahun 1975, sebelumnya perusahaan ini dikenal dengan nama PT Pembangunan Jaya Design Departement yang telah berdiri sejak tahun 1961.
Edwin Hartanto selaku Technical Director Nano Star Indonesia menjelaskan Teknologi Titanium nano ini memanfaatkan partikel-partikel yang sangat kecil dalam satuan ukuran nano (25 x 10 – 9 m)
“Dimana titanium nano ini akan menyatu ke dalam substrat beton dan membentuk jaringan nano seperti jaring laba-laba di dalam beton, yang berfungsi untuk menahan air agar tidak memasuki celah-celah beton sehingga beton menjadi waterproof dan sekaligus mengeluarkan uap air saat cuaca panas,” terang Edwin Hartanto.
Baca Juga : Infrastruktur Kawasan Kuat, Bekasi Fajar Optimistis Raih Marketing Sales Rp651 Miliar
“Itulah sebabnya dikatakan Nano Star mampu membuat beton dapat “bernafas” dan meminimalkan terjadinya crack beton akibat muai susut beton,” tambahnya.
Waterproofing yang diciptakan Nano Star murni merupakan teknologi rekayasa titanium nano, dimana dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia. Berbeda jauh dengan waterproofing lain yang penuh dengan campuran kimia, Nano Star memiliki komposisi air lebih dari 78%.
Tes Laboratorium menunjukkan pH 7.1 +/- 0.2 yang berarti netral, sama seperti pH air. Tidak heran jika Nano Star Indonesia telah mengantongi sertifikasi Green Label Singapore dan mendukung penuh konsep Arsitektur Hijau (Green Architecture) yang digalakkan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Pemerintah Indonesia baru-baru ini.
Aplikasi produk waterproofing Nano Star Indonesia juga sangat mudah. Tidak diperlukan alat khusus maupun teknik khusus, cukup di-spray secara merata (dengan alat sprayer yang tersedia di pasaran) di atas permukaan beton dan disesuaikan dengan daya sebar yang tertera di kemasan.
Cara ini memungkinkan Nano Star dapat menjangkau area yang sulit dan sempit, contohnya pada roofdeck sebuah bangunan yang biasanya penuh dengan outdoor AC, cooling tower, jaringan pipa, kabel, dan sejenisnya yang rumit. Proses aplikasi juga lebih cepat 80% dibanding cara aplikasi waterproofing lain yang ribet dan perlu keahlian khusus, sehingga otomatis Nano Star menjadi lebih hemat dari segi jasa tukang dibanding waterproofing lain.
“Nano Star Waterproofing juga sudah dilengkapi dengan fitur anti UV, sehingga tidak perlu lagi screeding di atasnya, yang otomatis menghemat biaya screeding dan tidak menambah beban struktur bangunan sehingga umur struktur lebih tahan lama dan tidak mudah retak,” pungkas Edwin. (ash)