indoposnews.co.id – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuduh China melakukan “langkah-langkah tidak bertanggung jawab” pada Sabtu dengan menghentikan berbagai saluran komunikasi utama dengan Washington.
Blinken juga mengatakan tindakan AS di Taiwan menunjukkan langkah memprioritaskan resolusi damai daripada penggunaan kekuatan.
Komentar-komentar Blinken muncul ketika pesawat dan kapal perang China berlatih pada Sabtu untuk menyerang Taiwan, kata sejumlah pejabat pulau itu, bagian dari serangkaian langkah yang diambil oleh Beijing setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi awal pekan ini.
“Pembalasan China dalam menghentikan proses bilateral di delapan bidang utama termasuk pertahanan, narkotika, kejahatan transnasional dan perubahan iklim adalah langkah yang akan menghukum dunia, bukan hanya Amerika Serikat,” kata Blinken pada konferensi pers di Manila.
Itu termasuk beberapa saluran militer ke militer, yang penting untuk menghindari salah komunikasi dan krisis,” katanya. “Menangguhkan kerja sama iklim tidak menghukum Amerika Serikat, itu menghukum dunia, khususnya negara berkembang. Kita seharusnya tidak menyandera kerja sama dalam masalah-masalah yang menjadi perhatian global karena perbedaan antara kedua negara kita.”
Mengatasi perubahan iklim telah menjadi bidang utama kerja sama antara dua negara adidaya itu dan dua penghasil emisi gas rumah kaca terbesar.
Baca Juga : Menteri Perdagangan Blusukan di Pasar Kupang
Blinken mengatakan Amerika Serikat telah mendengar kekhawatiran dari sekutu tentang apa yang disebutnya tindakan berbahaya dan mengguncang dari China di sekitar Taiwan, tetapi Washington akan tetap seimbang dalam menangani situasi tersebut.
Dia mengatakan telah menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada pertemuan regional di Kamboja bahwa Amerika Serikat bertekad untuk menjaga saluran komunikasi agar tidak terjadi kesalahan perhitungan, seperti yang diharapkan oleh negara-negara di seluruh dunia.
“Jadi saya perjelas, Amerika Serikat tidak percaya bahwa kepentingan Taiwan, kawasan, atau keamanan nasional kita sendiri yang akan memanaskan situasi,” katanya.
“Kami akan menjaga saluran komunikasi kami dengan China tetap terbuka, dengan maksud untuk menghindari eskalasi karena kesalahpahaman atau miskomunikasi.”
Dia menambahkan: “Mempertahankan dialog bisa dibilang lebih penting ketika kita berada dalam periode ketegangan yang meningkat … Kami berusaha untuk mengurangi ketegangan itu. Dan kami pikir dialog adalah elemen yang sangat penting dalam mengurangi ketegangan.” (mid)