indoposnews.co.id – Vale Indonesia (INCO) per 30 September 2023 mencatat laba bersih USD221,08 juta. Melesat 31 persen dari episode sama tahun lalu sejumlah USD168,38 juta. Alhasil, laba per saham dasar menjadi USD0,0223 dari periode sama tahun sebelumnya USD0,0169.
Lonjakan laba itu, seiring dengan pendapatan USD937,89 juta, naik tipis 7,33 persen dari edisi sama tahun lalu USD873,77 juta. Beban pokok pendapatan USD650,99 juta, bengkak dari episode sama tahun lalu USD614,69 juta. Laba kotor terakumulasi senilai USD286,9 juta, menanjak tipis dari periode sama tahun sebelumnya USD259,08 juta.
Beban usaha USD15,91 juta, bengkak dari USD12,83 juta. PEndapatan usaha lainnya USD333 ribu, susut dari USD785 ribu. Beban lainnya USD13,31 juta, bengkak dari USD10,19 juta. Laba usaha USD258,01 juta, menanjak dari periode sama tahun sebelumnya USD236,84 juta. Bagian laba bersih dari entitas asosiasi USD18 ribu dari nihil.
Baca juga: Melambung 135 Persen, Pelayaran Nelly Catat Laba Rp177,99 Miliar
Pendapatan keuangan USD25,68 juta, melejit 353 persen dari edisi sama tahun lalu USD5,66 juta. Biaya keuangan USD3,96 juta, naik tipis dari USD3,92 juta. Laba sebelum pajak penghasilan USD279,75 juta, susut dari periode sama tahun lalu USD238,58 juta. Beban pajak penghasilan USD58,67 juta, susut dari posisi sama tahun lalu USD70,19 juta.
Laba periode berjalan USD221,08 juta, menanjak dari edisi sama tahun sebelumnya USD168,38 juta. Jumlah ekuitas USD2,51 miliar, naik dari akhir tahun lalu USD2,35 miliar. Total liabilitas USD346,97 juta, naik dari akhir 2022 senilai USD303,33 juta. Jumlah aset USD2,86 miliar, menanjak dari akhir 2022 senilai USD2,65 miliar.
Perseroan mencatat produksi 17.953 metrik ton. Itu tidak lepas dari penerapan strategi pemeliharaan efektif, dan kinerja operasional luar biasa. Pada kuartal III-2023 harga realisasi rata-rata USD16.204 per ton, dan sembilan bulan pertama 2023 sebesar USD18.596 per ton.
Baca juga: Susut 52 Persen, Laba Triputra Agro Tersisa Rp1,1 Triliun
Sebagai bagian dari inisiatif efisiensi berkelanjutan kami, Vale tetap menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama untuk burner sepanjang kuartal III-2023. Keputusan itu, menyebabkan peningkatan konsumsi batu bara 13 persen, sebagian diimbangi penurunan konsumsi HSFO 7 persen dibanding triwulan sebelumnya. Peningkatan konsumsi diesel 5 persen terutama didorong peningkatan kegiatan penunjang penambangan.
Sepanjang kuartal III-2023 perseroan membukukan laba USD52,6 juta, turun dibanding laba kuartal II-2023 sebesar USD70,4 juta tersebab harga realisasi rata-rata nikel lebih rendah. Selain itu, selama kuartal III-2023, Vale telah menginvestasikan belanja modal USD65,7 juta, meningkat dari kuartal III-2023 USD60,8 juta. Peningkatan terutama untuk belanja modal keberlanjutan, dan pertumbuhan. Meski ada pengeluaran lebih tinggi, perseroan tetap mampu mengelola kas secara hati-hati, dengan saldo kas dan setara kas USD768,4 juta, naik dari kuartal II-2023 sebesar USD719,9 juta. (abg)