Indoposonline.NET – Rencana rights issue Bank Rakyat Indonesia (BBRI) telah mendapat restu Pemegang saham. Aksi korporasi 28,67 miliar saham itu, diprediksi meraup dana segar Rp41,15 triliun. Kalau lancar, rights issue tersebut akan digelar pada September mendatang.
Berdasar rencana, perseroan bakal menjajakan maksimal 28.677.086.000 saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp50 per lembar. Selanjutnya, harga pelaksanaan akan diatur belakangan. Pemerintah, sebagai pengendali dengan kepemilikan 56,75 persen, akan mengeksekusi seluruh hak dengan melakukan inbreng atas saham milik pemerintah.
Baca juga: Sorong ESG, Insan Pasar Modal Gelar Ini
Penyetoran modal pemerintah dalam bentuk kepemilikan 6.249.999 saham seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Pegadaian. Lalu, kepemilikan 3.799.999 saham seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Permodalan Nasional Madani (PNM).
Sehubungan nilai harga pasar wajar saham 99,99 persen dalam Pegadaian dan 99,99 persen dalam PNM, penilai telah ditunjuk perseroan yakni Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy dan Rekan telah menyatakan nilai pasar wajar Pegadaian pada 31 Maret 2021 sebesar Rp48,67 triliun, dan nilai pasar wajar PNM tanggal 31 Maret 2021 sebesar Rp6,10 triliun.
Baca juga: Garuda-Bank Ina Masuk Radar Pansus BEI
Itu juga memperhatikan keputusan pemerintah sebagai pemegang saham yang akan melakukan penyetoran sesuai penilaian independen KJPP. Dengan begitu, nilai inbreng atas saham Pegadaian dan PNM kepada perseroan seluruhnya bernilai sekitar Rp54,77 triliun.
Berdasar rencana, dana hasil rights issue dalam bentuk tunai sebagai modal kerja perseroan untuk pengembangan ekosistem ultramikro, bisnis mikro, dan kecil. Selanjutnya, di bawah ini jadwal pelaksanaan rights issue BRI.
Baca juga: Hari Ini, Pemerintah Lelang Sukuk Negara Rp12 Triliun
Rapat Umum pemegang saham (RUPS) Luar Biasa pada 22 Juli 2021. Tanggal efektif pernyataan pendaftaran HMETD dari OJK 30 Agustus 2021. Tanggal pencatatan (Recording date) untuk memperoleh HMETD pada 9 September 2021.Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum right) pasar tunai dan pasar negosiasi pada 7 September 2021, dan pasar tunai pada 9 September 2021.
Lalu, tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (Ex Right) pasar reguler dan negosiasi pada 8 September 2021, dan pasar tunai pada 10 September 2021. Tanggal distributie sertifikat bukti HMETD pada 10 September 2021, dan tanggal pencatatan saham di bursa efek Indonesia (BEI) pada 13 September 2021.
Baca juga: Garudafood Borong Saham Mulia Boga Rp162,56 Miliar
Selanjutnya, periode perdagangan HMETD pada 13-22 September 2021. Pendaftaran, pembayaran, dan pelaksanaan HMETD pada 13-22 September 2021. Penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD 15-24 September 2021. Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan pada 24 September 2021. Penjatahan untuk pemesanan saham tambahan pada 27 September 2021. Dan, pengembalian yang pesanan saham tambahan 29 September 2021. (abg)