indoposnews.co.id – PT Krakatau Steel (KRAS) akan menggelar rights issue tahun depan. Itu dilakukan untuk memperbaiki struktur permodalan, dan merestrukturisasi utang. Paling banter eksekusi rights issue kuartal II, dan III-2022.
”Paling tidak bidikan dana rights issue USD200 juta atau kurang lebih Rp2,8-3 triliun. Rencana ini bukan baru,” tutur Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel, Selasa (23/11).
Baca juga: Respons Gugatan Prima Raya, Garuda Indonesia Jawab Gini
Rencana rights issue itu, pernah disampaikan sebelumnya. Nanti, dana hasil rights issue, untuk memperbaiki struktur permodalan, dan posisi utang perseroan. Tahun ini, berencana membayar utang USD200 juta akhir 2021. Sementara tahun depan, dengan dana rights issue, akan mengurangi utang USD500 juta.
Untuk urusan keuangan, Krakatau Steel sukses merestrukturisasi utang pada 2020 jumlah Rp29 triliun. Melalui restrukturisasi utang itu, perseroan bisa menurunkan total beban bunga utang menjadi Rp6,7 triliun dari sebelumnya Rp12,3 triliun. Artinya, perseroan mengalami total penghematan dari restrukturisasi utang Rp9,9 triliun. Kuartal IV tahun ini, restrukturisasi utang akan berkurang Rp2,9 triliun.
Baca juga: Divestasi Saham, Direksi Trisula Raup Dana Rp113,77 Juta
Sepanjang 2022, perseroan membidik pertumbuhan penjualan 26 persen. Perseroan juga akan melakukan perbaikan sisi profitabilitas. Sebelumnya, perseroan membidik pertumbuhan penjualan naik 43 persen menjadi Rp28 triliun tahun ini. Per Oktober 2021, perseroan mencetak penjualan Rp26,5 triliun, naik 73,19 persen dari periode sama tahun lalu Rp15,3 triliun. Lonjakan itu, membuat perseroan mampu mencetak laba bersih Rp1,05 triliun. (abg)