Indoposonline.NET – Bank Indonesia (BI) memproyeksi tahun ini pertumbuhan kredit 4-6 persen. Angka itu, turun dari prediksi awal 5-7 persen. Jadi, dengan revisi itu, BI telah menyesuaikan proyeksi kredit dua kali.
Maklum, sebelumnya bank sentral itu meramalkan kredit tumbuh 7-9 persen tahun ini. Bos BI mengklaim pertumbuhan kredit akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada kuartal III 2021. Itu sejalan penurunan kegiatan ekonomi lantaran pembatasan mobilitas di tengah lonjakan kasus penularan Covid-19. ”Jadi, sepanjang tahun ini, pertumbuhan kredit menjadi 4-6 persen dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) menjadi 6-8 persen,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (22/7).
Baca juga: Waw, Elnusa Umbar Dividen Rp10,239 per Saham
Permintaan kredit sudah mulai membaik pada Juni 2021. Kenaikan kredit didorong pemulihan kinerja, aktivitas korporasi, rumah tangga, dan UMKM. ”Dari sisi suplai, pertumbuhan kredit mulai positif didorong mulai melonggarnya index of lending standard,” imbuh Perry.
Pengajuan kredit pada kuartal III 2021 diperkirakan menurun. Setelah itu, Perry optimistis permintaan kredit kembali naik pada kuartal IV 2021. BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan KSSK untuk implementasi lebih lanjut paket kebijakan terpadu untuk mengawal stabilitas sistem keuangan. ”Sekaligus meningkatkan kredit atau pembiayaan dunia usaha sektor-sektor prioritas, termasuk UMKM,” ucapnya.
Baca juga: Waw, Elnusa Umbar Dividen Rp10,239 per Saham
Selanjutnya, BI menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,1-5,1 persen menjadi 3,5-4,3 persen. Alasannya, karena ada pembatasan mobilitas untuk menekan laju penularan Covid-19. ”Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan lebih rendah dari sebelumnya pascapenyebaran varian delta,” tegas Perry.
Sejatinya, potensi pertumbuhan ekonomi masih cukup baik hingga kuartal II 2021. Ekonomi periode itu, didorong kenaikan kinerja ekspor, belanja fiskal, dan investasi nonbangunan. Namun, ekonomi kuartal III 2021 diperkirakan lebih rendah dari kuartal sebelumnya.
Baca juga: Perpanjangan PPKM Darurat Dongkrak IHSG
Pemicunya, pemerintah menerapkan berbagai pembatasan untuk menekan laju penularan Covid-19. Selanjutnya, pada kuartal empat ekonomi domestik akan kembali membaik. Itu dipengaruhi akselerasi vaksinasi, protokol kesehatan, dan potensi kenaikan nilai ekspor. (abg)