Indoposonline.NET – Bank Indonesia (BI) mencatat sepekan terakhir ada aliran modal asing masuk pasar domestik Rp3,49 triliun. Modal asing masuk di tengah koreksi nilai tukar rupiah menyusul sentimen tapering off bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Nilai tukar rupiah pekan ini terkubur 0,45 persen dari pekan lalu Rp14.453 per USD.
Pemodal bule membeli surat berharga negara (SBN) Rp1,75 triliun, dan pembelian di pasar saham Rp1,74 triliun periode 16-19 Agustus 2021. ”Merujuk data setelmen sejak awal tahun, adat nonresiden beli neto Rp14,56 triliun,” tutur Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono.
Baca juga: Sepanjang 2020 Modernland Bukukan Marketing Sales Rp1,60 Triliun
Tingkat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia lima turun ke level 72,64 basis points (bps) pada Kamis (19/8), dari posisi minggu lalu 73,40 bps. Namun, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik menjadi 6,32 persen saat imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) 10 tahun turun ke posisi 1,243 persen.
Wacana tapering off alias pengetatan stimulus semakin kencang setelah risalah rapat komite pasar terbuka, Rabu dini hari. Notulen rapat menunjukkan, pejabat The Fed makin dekat dengan kesepakatan mengurangi pembelian obligasi pemerintah sebelum akhir tahun ini. The Fed memborong obligasi USD120 triliun per bulan untuk membantu membiayai stimulus jumbo pemerintahan AS.
Baca juga: GMF AeroAsia Maksimalkan Bisnis Industri Pertahanan, dan Kelistrikan
Indeks harga konsumen (IHK) AS Juli tercatat 5,4 persen secara tahunan, tertinggi sejak Agustus 2008. Meski begitu, secara bulanan hanya naik 0,5 persen, lebih lambat dari kenaikan IHK Juni 0,9 persen secara month-to-month (mtm).
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat neraca perdagangan Juli mencetak surplus USD2,56 miliar, lebih tinggi dibanding dari Juni USD1,32 miliar. Namun, masih lebih rendah dibanding periode Juli 2020 mencapai USD3,26 miliar. Lompatan itu, didorong penurunan nilai impor dibanding ekspor. Ekspor Juli tercatat USD17,7 miliar, turun 4,53 persen dibanding bulan sebelumnya. Nilai impor tercatat USD15,11 miliar, turun 12,22 persen dibanding bulan sebelumnya. (abg)