• Redaksi
Minggu, Agustus 3, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Al-Zaytun Mandiri 

abu by abu
22 Mei 2023 05:27
Al-Zaytun

GAYENG - Syech Panji Gumilang kala menjamu para tamu di Ponpes Al-Zaytun. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – KAMI tiba di kompleks Al-Zaytun sudah sangat gelap. Tapi penjaga gerbang langsung tahu siapa yang datang. Mobil Syekh Panji Gumilang ini mencolok sekali: bendera merah putih selalu berkibar di antena depan. “Merdeka!” sambut para penjaga gerbang itu. “Merdeka!” jawab Syekh Panji. Saya, yang duduk di sebelahnya, masih agak canggung untuk ikut memekikkan ”merdeka”. Saya pilih tersenyum saja ke para penjaga itu. Tidak ada sambutan Assalamu’alaikum di situ.

Pekikan ”Medeka!” sudah menjadi salam sehari-hari. Termasuk antara santri dan guru. Kalau pun tidak memekikkan “Merdeka!“ mereka saling melakukan “hormat militer”: menempelkan telapak tangan terbuka di pinggir dahi. Dengan gerakan itu sudah sama artinya dengan mengucapkan “Merdeka!”. Tanpa pula harus berjabat tangan. Assalamu’alaikum masih sering terdengar. Jabat tangan masih sering juga terlihat. Tapi tidak sebanyak pekik “Merdeka!”. Begitulah suasana di gerbang masuk Al-Zaytun.

Itulah gerbang barunya. Disebut juga gerbang utara. Dulu, untuk masuk pesantren ini hanya bisa dari gerbang selatan. “Kelak akan ada dua gerbang lagi. Gerbang barat dan timur,” ujar Syekh Panji Gumilang, sang pendiri Al-Zaytun. Malam itu kami memang datang dari arah utara. Dari arah pantai Samudera Biru bagian utara Indramayu. Kalau harus masuk dari gerbang lama amatlah jauh. Lewat jalan memutar. Bisa selisih setengah jam sendiri. Luas pesantren ini memang 1.300 hektare. 

Baca Juga

Kuota FLPP Naik, BTN Perluas Akses Rumah Rakyat

Susut 13 Persen, Unilever Tabulasi Laba Rp2,15 Triliun

Merosot 27 Persen, Emiten Asuhan Tomy Winata Catat Laba Rp30,51 Miliar

Melesat 76 Persen, Triputra Tabulasi Laba Rp1,69 Triliun

Baca juga: Kapal Al-Zaytun

Yang jadi kompleks bangunan saja 200 hektare. Gelap. Kegelapan itu membuat saya tidak bisa menjelaskan suasana antara gerbang ini dan tempat saya menginap: Wisma Tamu Al-Zaytun. Malam itu saya seperti melewati hutan jati yang luas. Jalan di tengah “hutan” itu lebar sekali. Aspal. Kanan-kirinya ada jalan yang lebih kecil. Jalan lebar di tengah itu untuk mobil dua arah. Jalan di kiri untuk sepeda dua arah. Jalan di kanan untuk motor dua arah. Tertata. Lalu ada simpang tiga. 

Kami belok ke kiri. Masih hutan jati. “Itu workshop baja. Semua bangunan di sini berkonstruksi baja,” ujar Syekh sambil menunjuk arah gelap. Beberapa menit kemudian Syekh menunjukkan jari lagi ke kegelapan yang lain: di sana sawmill. Ada pabrik mebel di situ. Semua mebel tidak ada yang dibeli. “Kalau kita tadi belok kanan ke mana?” tanya saya. “Ke pabrik beras, cold storage, dan pabrik air minum dalam kemasan,” jawabnya. 

Air minum untuk 8.000 penghuni madrasah ini diproduksi sendiri. Beras juga diolah sendiri dari sawah sendiri. Kalau menyembelih ayam sekaligus sekian ribu, lalu dimasukkan cold storage. Kami tiba di wisma tamu. Ramai. Banyak orang tua mahasiswa bermalam di situ. Besok paginya (Sabtu) ada wisuda sarjana angkatan ketiga. Penerangan di sekitar wisma ini kurang terang. Saya pun berpikir ke masa-masa tahun 1997 ketika wisma ini dibangun: Indonesia masih kekurangan listrik. 

Baca juga: Zaytun Sampang

Mungkin saat itu sulit mendapat sambungan daya besar dari PLN. Lalu penerangan yang kurang terang ini dianggap biasa, pun setelah Jawa kelebihan listrik. Wisma ini seperti hotel bintang tiga. Enam lantai. Lift-nya dua buah. Lobinya besar. Kamar-kamarnya besar. Ranjangnya besar. Kursi-kursinya besar. Berarti wisma ini sudah berumur 25 tahun. Sudah waktunya direnovasi ringan. Saya membayangkan betapa mewahnya untuk ukuran 25 tahun lalu di pedalaman Indramayu. 

Jangan-jangan itu gedung ber-lift pertama di kabupaten itu. Usai menaruh barang di kamar saya turun ke lantai dasar: makan malam. Di sebelah lobi itu ada ruang makan. Ternyata sudah begitu banyak yang siap makan malam. Sekitar 100 orang. Mereka sudah duduk rapi menghadap meja-meja panjang. Makanannya pun sudah tertata di atas meja. Belum ada yang memulai makan. Mereka menunggu kedatangan Syekh Panji.

Dan saya. Dan istri. Di kursi sebelah saya ada Mayjen Purn Kivlan Zein dan istri. Di kanan istri saya ada rombongan pendeta Kristen dari Jakarta. Di seberang saya ada Robin Simanullang, wartawan senior, anak pendeta, penulis buku tentang Al-Zaytun. Syekh duduk di kursi di ujung meja. Maka makan malam pun dimulai: nasi, ayam, salmon, tongkol, sop gambas. Nasinya beras Jepang hasil panen pertama seluas 4 hektare di pesantren ini. Syekh tidak ikut makan.

Baca juga: Al-Zaytun NII? 

Ia terus berbicara, menjawab begitu banyak pertanyaan orang semeja. Ternyata ia tidak makan bukan karena sibuk bicara. Ia, setiap hari, memang puasa 22 jam. Untuk mempertahankan kesehatan badan. Ia baru makan pukul 21.00. Hanya ada waktu makan 2 jam selama seharmal. Dalam 2 jam itu makan apa pun boleh: nasi, daging, ikan… Itulah diet gaya intermittent fasting 22 jam. Itulah yang membuat Syekh Panji Gumilang masih gesit di usianya yang 77 tahun.

Diet intermittent itu sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu. Sejak Covid-19 melanda Indonesia. Itu bagian dari usaha menghadapi Covid agar tetap sehat. “Sejak itu badan saya enak sekali. Enteng,” ujarnya mengenai hasil diet itu. Banyak sekali pertanyaan diajukan ke Syekh. Termasuk soal-soal yang sensitif mengenai Quran dan Injil. Mengenai agama Ibrahim. Firaun. Isa Almasih. Muhammad. Setiap jawaban juga disertai kutipan ayat-ayat Quran dan Injil, dalam bahasa Ibrani. 

Saya bertanya: di mana Syekh belajar bahasa Ibrani. “Bahasa Ibrani itu mudah. Mirip sekali dengan bahasa Arab. Termasuk pengucapan dan grammar-nya,” ujar Syekh. Ia pun memberi banyak contoh. Saya tidak mampu mengingat semuanya. Begitu mirip dua bahasa itu. Salah satunya: assalamu’alaikum. Dalam bahasa Ibrani: salom alahum. Berati Syekh ini bisa berbahasa Arab, Inggris, dan Ibrani. Ketika ia sekolah di pondok modern Gontor dulu, siswa diwajibkan berbahasa Inggris dan Arab.

Baca juga: Start Hidup 

Yang ketahuan tidak bicara dua bahasa itu kena hukuman. Tapi tidak ada pelajaran bahasa Ibrani di Gontor. Aneh! Ternyata Syekh juga bisa berbahasa Mandarin. Saya sama sekali tidak menyangka. Saya tahu itu secara kebetulan. Saat kami makan, ada orang Tionghoa masuk ruang makan. Syekh menyapanya dalam bahasa Mandarin. Saya terbengong. Lalu saya juga menyapa tamu itu dalam bahasa Mandarin. Ternyata ia dari Shanghai. Di Al-Zaytun hanya akan 1,5 bulan. 

Ia tenaga ahli instalasi air minum kemasan. Al-Zaytun lagi memperbarui mesin pabrik air minumnya. Saya pun ”menguji” Syekh lewat beberapa pertanyaan dalam bahasa Mandarin. Semua bisa dijawab dalam Mandarin. Syekh tidak mau menjawab pertanyaan soal tuduhan Al-Zaytun terafiliasi dengan ideologi Negara Islam Indonesia (NIl). Ia sudah bosan dengan pertanyaan itu. Yang setiap menjelang tahun ajaran baru selalu muncul.

“Biar dijawab Robin saja,” kelakarnya. Hanya soal itu yang ia tidak mau menjawab. Soal wanita ikut salat di barisan depan ia tampilkan perspektif sejarah. “Di zaman jahiliyah laki-laki diutamakan. Laki-lakilah yang diperlukan dalam perang. Di zaman Firaun laki-laki dibasmi. Perempuan dianggap mudah diatur. Di zaman Muhammad laki perempuan dibuat sejajar,” ujar Syekh Panji. Saya pun tahu arahnya ke mana. (Dahlan Iskan)

 

Tags: Al-Zaytun

Berita Terkait

Kuota FLPP Naik, BTN Perluas Akses Rumah Rakyat
Ekonomi

Kuota FLPP Naik, BTN Perluas Akses Rumah Rakyat

2025/08/02
Susut 13 Persen, Unilever Tabulasi Laba Rp2,15 Triliun
Ekonomi

Susut 13 Persen, Unilever Tabulasi Laba Rp2,15 Triliun

2025/08/02
Merosot 27 Persen, Emiten Asuhan Tomy Winata Catat Laba Rp30,51 Miliar
Ekonomi

Merosot 27 Persen, Emiten Asuhan Tomy Winata Catat Laba Rp30,51 Miliar

2025/07/30
Melesat 76 Persen, Triputra Tabulasi Laba Rp1,69 Triliun
Ekonomi

Melesat 76 Persen, Triputra Tabulasi Laba Rp1,69 Triliun

2025/07/30
Susut 64 Persen, Jaya Ancol Serok Laba Rp21,69 Miliar
Ekonomi

Susut 64 Persen, Jaya Ancol Serok Laba Rp21,69 Miliar

2025/07/30
Laba Susut, Emiten Menantu Megawati Defisit Rp332 Miliar
Ekonomi

Laba Susut, Emiten Menantu Megawati Defisit Rp332 Miliar

2025/07/30

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Ikuti! Ini Jadwal Dividen Arwana Citramulia Rp315 Miliar

Ikuti! Ini Jadwal Dividen Arwana Citramulia Rp315 Miliar

4 April 2024 08:27
Tangkapan Layar Film The last Prank dan How Are you Really. (indoposnews)

Film The Last Prank dan How Are You Really Hadir di KlikFilm Bulan Juli 2022, Cek Linknya

8 Juli 2022 08:49
Rapid Test

Syarat Rapid Tes PCR KA Jarak Jauh Maksimal 3×24 jam

31 Oktober 2021 20:15
Polisi melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) aksi perampokan toko emas di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerag, Minggu (10/4/2022) malam. foto : indoposnews./antara

Toko Emas di Pasar Kemis Dirampok Kawanan Bersenjata Api

11 April 2022 01:49
Menag Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan keterangan pers, Rabu (2/6/2021)

Menag Beri Sinyal Hijau Rumah Sakit Haji Tangani Pasien COVID-19

5 Juli 2021 17:09
Anji

Terungkap, Sembilan Bulan Anji Konsumsi Ganja

15 Juni 2021 16:18
ist

Dokter Derma9 Klinik Kecantikan Bekasi Ungkap Tanda-Tanda Wajah Perlu Facial

16 Maret 2023 20:31
Pemain Liverpool merayakan gol Diogo Jota (kiri) dalam pertandingan Liga Premier Inggris lawan Arsenal di Emirates Stadium, Rabu (16/3/2022) waktu setempat. ANTARA/REUTERS/DAVID KLEIN

Liverpool Tempel Manchester City

17 Maret 2022 13:20
Garuda Indonesia

Terbangi Australia, Garuda Indonesia Maksimalkan Rute via Sydney

28 Juni 2021 12:27
Chandra Asri

Obligasi Chandra Asri Rp1 Triliun Kelebihan Permintaan

12 Oktober 2021 15:15

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu