indoposnews.co.id – Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (BPP HIPKA) resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Rabu, 19 Februari 2025. Gelaran Rakernas tahun ini mengusung tema “Peran HIPKA Dalam Mensukseskan Program Prabowo-Gibran Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%”.
Acara yang diusung Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) itu, dihadiri berbagai pejabat hingga pengusaha tersebar di 34 Propinsi. Di antaranya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani. Rosan menyampaikan keynote speech mengenai strategi investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Ketua Umum BPP HIPKA Kamrussamad mengatakan Rakernas tahun ini tidak hanya menetapkan program kerja strategis, tetapi juga menyusun strategi mitigasi risiko dalam menghadapi dinamika ekonomi domestik dan global.
Baca juga: Bengkak 77 Persen, Fajar Wisesa Boncos Rp1,1 Triliun
“Dengan program kerja strategis tahun ini, HIPKA sebagai wadah bagi para pengusaha keluarga alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) berprestasi optimistis dapat mengambil peran dalam mensukseskan program Prabowo-Gibran dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen,” beber Kamrussamad, ketika membuka Rakernas BPP HIPKA 2025, di Hotel Borobudur, Jakarta, 19 Februari 2025.
Selain itu, Rakernas HIPKA diharap dapat membangun sinergi antara pelaku bisnis, dan regulator dalam menjaga stabilitas dunia usaha. Rakernas juga berfungsi untuk mengonsolidasikan, dan mengevaluasi kinerja organisasi tahun sebelumnya. Selain itu, rakernas juga akan dilengkapi pembekalan materi oleh sejumlah narasumber. Di antaranya, Badan Gizi Nasional, BTN, BP TAPERA, SMF, dan narasumber lainnya.
Sekadar diketahui, Presiden Prabowo Subianto memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 persen. Guna mencapai itu, Prabowo membidik realisasi investasi Rp3.414 triliun pada 2029. Tahun lalu, realisasi investasi Indonesia tercatat Rp1.714,2 triliun dengan serapan tenaga kerja 2.456.130 orang. Jadi, masih banyak ruang bagi para pengusaha untuk berkontribusi dalam pencapaian target pemerintah ini. (abg)