Indoposonline.NET – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberi peringkat idBB+ PT FKS Food Sejahtera (AISA), dan obligasi berkelanjutan I Tahun 2013. Selain itu, Pefindo juga mengganjar peringkat idBB+(sy) terhadap Sukuk Ijarah berkelanjutan Tahun 2013, dan Sukuk Ijarah berkelanjutan II Tahun 2016.
Outlook peringkat perusahaan stabil. Obligor berperingkat idBB memiliki kemampuan sedikit lemah memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Obligor menghadapi ketidakpastian terus berlanjut atau terpengaruh pemburukan bisnis, keuangan atau kondisi ekonomi berakibat pada ketidakmampuan obligor memenuhi komitmen keuangan.
Baca juga: Mantap, Pertamina Catat Laba Bersih Rp15,3 Triliun
Tanda tambah (+) menunjukkan peringkat itu relatif kuat dan di atas rata-rata kategori bersangkutan. Akhiran (sy) memiliki makna peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip Syariah. Peringkat mencerminkan kondisi keuangan AISA tergolong lemah, persaingan ketat industri, dan ada eksposur terhadap fluktuasi harga bahan baku. Namun, peringkat itu, diimbangi produk relatif terdiversifikasi, dan manfaat perusahaan sebagai bagian FKS Group.
Peringkat dapat dinaikkan apabila AISA secara signifikan memperkuat posisi bisnis. Itu ditunjukkan dengan pertumbuhan pendapatan dan atau Ebitda laba lebih tinggi dari proyeksi. Itu juga harus diimbangi perbaikan signifikan terhadap struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan.
Baca juga: IHSG Anjlok 0,25 Persen, Asing Borong Saham BRI Rp295 Miliar
Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan apabila terdapat kondisi bisnis memburuk, dan atau proteksi arus kas melemah sebagai akibat peningkatan biaya operasional dan atau beban utang lebih tinggi dari proyeksi, tanpa dikompensasi peningkatan bisnis perusahaan.
AISA didirikan pada 1990 dengan nama PT Asia Intiselera dan mencatat saham pada 1997. Setelah restrukturisasi dan perubahan pemegang saham, nama perusahaan diubah menjadi PT FKS Food Sejahtera pada Maret 2021.
Baca juga: Rusak Irama Pasar, Saham Multipolar Technology Masuk Kotak
AISA bergerak dalam bisnis makanan. Fokus pada makanan pokok, dan konsumsi seperti mie, bihun, dan makanan ringan. Per 31 Desember 2020, pemegang saham AISA PT Pangan Sejahtera Investama 56,84 persen, PT Asta Askara Sentosa 8,59 persen, dan publik 34,57 persen. (abg)