Indoposonline.NET – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA+ sejumlah surat utang Bank Tabungan Negara (BBTN). Yaitu obligasi berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 Seri A senilai Rp577 miliar, dan obligasi berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 Seri B senilai Rp1,653 miliar.
Obligasi seri A sejumlah Rp577 miliar akan jatuh tempo pada 29 Agustus 2021. Lalu, obligasi seri B senilai Rp1,653 miliar jatuh tempo pada 30 Agustus 2021. Kesiapan perusahaan melunasi obligasi jatuh tempo didukung aset likuid dalam bentuk giro pada Bank Indonesia, dan bank lain.
Baca juga: Tekan Ledakan Covid-19, Dua Kelinci Vaksinasi 4.100 Karyawan
Selain itu, Bank Tabungan Negara menempatkan pada bank lain, sebesar Rp32,1 triliun akhir Maret 2021. Obligor berperingkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi diberikan. Memiliki kapasitas sangat kuat memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibanding obligor Indonesia lain.
Tanda Tambah (+) menunjukkan peringkat itu relatif kuat dan di atas rata-rata kategori bersangkutan. Bank BTN fokus segmen KPR, termasuk menyediakan KPR bersubsidi untuk mendukung program pemerintah meningkatkan kepemilikan rumah bagi masyarakat. Per 31 Maret 2021, pemerintah memegang 60 persen saham, dan sisanya 40 persen dimiliki masyarakat. (abg)