Indoposonline.NET – Lompatan kasus aktif Covid-19 tidak mengganjal recovery ekonomi. Momentum pemulihan ekonomi telah berdampak luas. Itu ditunjukkan dengan perbaikan ekonomi pada kuartal pertama 2021 hanya terkoreksi 0,74 persen.
Penanganan pandemi Covid-19 terus diupayakan dengan asa ekonomi Indonesia tahun ini bisa tumbuh 3,7-4,5 persen. Sejumlah lembaga internasional juga memproyeksi ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh antara 4,3-4,9 persen. Lalu, pada 2022 bertengger di kisaran 5-5,8 persen.
Baca juga: PUPR Resmikan Seksi I Tol Serang-Panimbang Agustus 2021
”Permintaan domestik sudah membaik, misalnya aktivitas produksi seperti industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi. Indeks PMI manufaktur Juni tetap pada level ekspansi 53,5. Itu lebih tinggi dibanding Myanmar, Vietnam, Thailand, dan Malaysia,” beber , Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pada Investor Daily Summit 2021, Selasa (13/7).
Menyusul peningkatan aktivitas produksi itu, dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor ketenagakerjaan juga berangsur teratasi. Dengan begitu, penduduk usia kerja terdampak pandemi tahun lalu 29,12 juta orang mulai tereduksi menjadi 19,1 juta orang.
Baca juga: Rencana IPO, Bank Digital BCA Godok Ini
Sisi eksternal, Indonesia terbantu dengan surplus neraca perdagangan selama 13 bulan beruntun. Itu ditopang peningkatan harga komoditas global. Saat bersamaan, arus modal asing masuk, dan defisit transaksi berjalan memberi dasar kuat bagi ketahanan sektor eksternal Indonesia. ”Pemerintah melihat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 masih bisa tumbuh 7 persen,” imbuhnya.
Momentum pertumbuhan dan pemulihan ekonomi harus terus dijaga. Tantangan utama kuartal III 2021 varian delta akan menentukan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah melakukan berbagai cara menekan penyebaran varian delta, termasuk pemberlakuan PPKM darurat Jawa-Bali, dan 15 kabupaten atau kota lain.
Baca juga: Waw, Elnusa Bukukan Kontrak Rp6,5 Triliun
Pemerintah juga meningkatkan testing sesuai standar WHO, mendorong peningkatan konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19. Pemerintah juga serius memperhatikan ketersediaan obat-obatan, termasuk oksigen medis. ”Pemerintah terus mengakselerasi vaksinasi. Per 10 Juli 2021 telah tervaksinasi 51 juta dosis. Pemerintah juga mendorong tenaga kesehatan 1,4 juta vaksin dosis ketiga memakai vaksin moderna minggu lalu,” ulas Airlangga. (abg)