Indoposonline.NET – PT Bank Mandiri (BMRI) mengucuri fasilitas utang Chandra Asri (TPIA) senilai Rp5 triliun. Fasilitas pembiayaan berskema term loan dan account receivables financing baru, untuk sejumlah kebutuhan. Mulai pembiayaan operasional harian, dan mendukung modal kerja usaha milik pengusaha Prajogo Pangestu tersebut.
Nah, dari nilai tersebut, fasilitas term loan guyuran Bank Mandiri USD280 juta atau setara Rp4 triliun (kurs Rp14.285 per dolar AS) bertenor 7 tahun. Kemudian fasilitas account receivables financing, dengan total limit Rp1 triliun berdurasi 2 tahun.
Baca juga: Ultah, Carta Laminates Sodorkan Pameran Instalasi Unity through Creativity
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati menjelaskan, pembiayaan tersebut menjadi bentuk implementasi Bank Mandiri untuk menyasar sektor industri petrokimia menjadi salah satu sektor andalan, sebagai bentuk dukungan dalam mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, sambil terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
”Dukungan ini menjadi bukti realisasi keinginan Bank Mandiri menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah dengan berbagai produk keuangan, termasuk mendukung transaksi harian nasabah,” tutur Susana Indah, kepada BEI, Jumat (11/6).
Baca juga: Bonus Demografi Untungkan Indonesia, Ini Kata Hipmi
Selain memfasilitasi kredit baru, Bank Mandiri juga memperpanjang tenor fasilitas Committed and Unsecured Revolving Credit Facility senilai USD50 juta untuk mendukung kebutuhan modal kerja Chandra Asri. Tidak hanya itu, Bank Mandiri turut memperbarui jangka waktu fasilitas Trust Receipt untuk Chandra Asri dari semula USD50 juta menjadi USD75 juta.
Selanjutnya, Bank Mandiri akan menggali potensi kredit sektor-sektor prospek positif lain macam Fast Moving Consumer Goods (FMCG), perkebunan sawit dan crude palm oil (CPO), energi, dan konstruksi. ”Kami juga menyasar bisnis-bisnis potensial kantor-kantor wilayah sebagai salah satu bentuk mitigasi Bank Mandiri membantu agenda pemulihan ekonomi nasional,” ucap Indah.
Baca juga: Ace Hardware Indonesia Tabur Dividen Rp32,15 Per Saham
Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, merespons positif kerja sama tersebut. Ia sangat mengapresiasi kepercayaan Bank Mandiri kepada Chandra Asri. Tentu, fasilitas tersebut sangat krusial di tengah gelombang tsunami Covid-19. ”Kami berharap aliansi ini mempererat kemitraan antara kedua perusahaan. Kemitraan dengan Bank Mandiri menunjukkan kepercayaan publik terhadap profil keuangan solid Chandra Asri, kemampuan mumpuni sebagai market leader dalam menavigasi bisnis di masa-masa dinamis seperti saat ini,” pujinya.
Kerja sama itu, rupanya mendapat respons positif pelaku pasar. Di lintasan pasar modal, saham Bank Mandiri (BMRI) melesat 1,21 persen menjadi Rp6.275 per saham dengan nilai transaksi Rp244 miliar. Sepanjang pekan lalu, saham Bank Mandiri menguat 2,45 persen dengan nilai kapitalisasi pasar Rp293 triliun.
Baca juga: Lunasi Utang, KDB Tifa Finance Rights Issue 2,9 Miliar Saham
Sayangnya, kondisi itu tidak menghampiri saham Chandra Asri. Sepanjang perdagangan Jumat (11/6), saham Chandra Asri ditutup terpeleset 0,93 persen menjadi Rp8.000 per lembar dengan nilai transaksi Rp26 miliar. Sepekan saham anak usaha Barito Pacific (BRPT) itu, hanya menanjak 2,24 persen dengan tabulasi kapitalisasi pasar Rp143 triliun. (abg)