indoposnews.co.id – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komunitas Aksi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi (KAMPAK) Merah Putih Indonesia menggelar unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi itu, merupakan protes atas dugaan penyalahgunaan uang rakyat di bawah kelolaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
”Hari ini, pandemi belum usai, dan kita seluruh masyarakat Indonesia merasakan bagaimana sakit dan terpuruknya ekonomi. Namun, sangat disayangkan ada oknum pejabat hanya mementingkan diri sendiri,” tutur Miwardi Nasution, Koordinator Aksi, saat menyampaikan orasi di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/12).
Baca juga: Gelar Munas, ASPAKI Dukung Kemandirian dan Ketahanan Industri Alkes Dalam Negeri
Para pendemo mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. Itu lantaran diduga melakukan tindak Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) terkait belanja produk rapid test antigen. Anggaran pembelian rapid test antigen tahun anggaran 2021 senilai Rp1,6 triliun.
Menkes sebut Miwardi diduga ikut bermain proyek pengadaan rapid test antigen. Budi salah satu sumber masalah. Oleh karena itu, kalau Budi tetap menjadi bagian pemerintah, seluruh agenda bidang Kesehatan akan terbengkalai. ”Karena itu, kami mendesak Presiden Jokowi segera mencopot Budi,” tegasnya.
Baca juga: 336.9560 Vaksin COVID-19 Didistribusikan ke Jawa Timur
Nuansa ambil untung sangat kental dibalik kebijakan Budi soal alat rapid tes antigen. Pasalnya, dari total anggaran kurang lebih Rp744,75 triliun untuk penanganan Covid-19, dan Pemulihan Ekonomi Nasional, ada unsur dugaan tindak pidana KKN khususnya anggaran kelola Menkes pada 2021 kurang lebih Rp1,6 triliun untuk belanja produk rapid test antigen.
Miwardi mendesak KPK meneliti, dan menelusuri penggunaan anggaran penanganan Covid-19, terutama alokasi bidang kesehatan. Sebab, diduga kuat ada nuansa berburu rente dibalik penggunaan anggaran. ”Kami mengultimatum jangan anggap remeh dengan dugaan korupsi Kemenkes. KPK harus berani mengusut dugaan korupsi belanja produk rapid test antigen dengan anggaran kurang lebih Rp1,6 triliun,” ucapnya.
Baca juga: Bukan Produk Perbankan, HYPN PT IOI Tidak Perlu Izin OJK
Sementara itu, orator KAMPAK Merah Putih Indonesia, Bima Putra meminta Ketua KPK, Firli Bahuri tidak hanya bicara pemberantasan korupsi tanpa aksi nyata. ”Jangan hanya cakap. Kami menunggu tindakan langsung untuk membongkar, dan menangkap mafia anggaran Covid-19, khususnya pembelanjaan produk rapid test antigen,” pungkasnya. (abg)