indoposnews.co.id – Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi. Dow Jones melemah 269 poin (0,76 persen) ke 35.100, S&P 500 minus 15 poin (0,34 persen) ke level 4,520, Nasdaq menguat 11 poin (0,07 persen) menjadi 15.374, dan EIDO surplus 0,02 poin (0,09 persen) pada posisi 21.58.
Dow Jones dan S&P 500 melemah, sedang Nasdaq berhasil menguat tipis. Itu menyusul kekhawatiran investor varian delta akan berdampak negatif terhadap proses pemulihan ekonomi menjadi sentimen utama menekan pergerakan indeks pasar. Seiring penyebaran varian delta, dan memudarnya dampak positif stimulus fiskal.
Baca juga: Gozco Capital Lepas Saham Bank Neo Rp219,87 Miliar
Pekan lalu, Goldman Sachs akhir menurunkan outlook pertumbuhan ekonomi AS tahun ini menjadi 5,7 persen atau lebih rendah dari konsensus 6,2 persen. Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal empat tahun ini menjadi 5,5 persen dari sebelumnya 6,5 persen.
Sementara itu, Morgan Stanley juga menurunkan rekomendasi pasar saham AS menjadi underweight. Itu sejalan proyeksi dua bulan ke depan pergerakan pasar akan cukup fluktuatif seiring transisi kebijakan menuju ke arah normal. Seperti pengurangan program pembelian obligasi oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fes) yang kemungkinan akan diumumkan pada pertemuan rutin pada 21-22 September.
Baca juga: Cek, Ini Road Map EBT Bukit Asam
Menilik data itu, Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas menyebut koreksi sebagian besar indeks Wall Street akibat penyebaran varian delta, dan memudarnya manfaat stimulus fiskal diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, koreksi mayoritas harga komoditas akan menjadi tambahan sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks diprediksi bergerak melemah dengan support level 6.065, dan resistance level 6.155. Saham laik koleksi antara lain BBRI support Rp3.860, resisten Rp3.960, ITMG support Rp16.700, resisten Rp17.250, TOWR support Rp1.325, resisten Rp1.370, dan TINS support Rp1.480, resisten Rp1.525. (abg)