indoposnews.co.id – PT PLN (Persero) telah memasok listrik perdana sebesar 531,5 kilovolt ampere ke kawasan industri terpadu di Batang, Jawa Tengah, yang diharapkan bisa segera mendorong pertumbuhan industri di wilayah tersebut.
“Kami mengharapkan kehadiran listrik ini dapat menarik para investor untuk segera berinvestasi dan membangun industri mereka di kawasan ini,” kata Wakil Manajer Eksekutif Retail PLN Regional Jawa, Madura, dan Bali Feby Joko Priharto dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu.
Feby menjelaskan pihaknya melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan dalam dua tahap untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan industri terpadu tersebut.
Tahap pertama, PLN membangun jaringan tegangan menengah 20 kilovolt dari Gardu Induk Weleri sebanyak dua feeder. Kemudian tahap kedua, PLN akan membangun Gardu Induk 2×60 megavolt ampere yang berada di kawasan industri terpadu Batang.
Suplai listrik itu merupakan komitmen perseroan dalam menghadirkan listrik andal sebagai penggerak perekonomian yang sejalan dengan rencana pemerintah.
Baca Juga : Konsumen Indonesia Tertarik Beli Mobil Listrik
Pengoperasian pembangkit-pembangkit listrik baru akan membuat cadangan listrik di Indonesia lebih dari 30 persen, sehingga pengaliran energi ke kawasan industri menjadi langkah PLN agar pembangkit-pembangkit itu semakin produktif.
Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang Galih Saksono optimistis investor akan semakin tertarik menanamkan modalnya usai dialiri listrik oleh PLN.
Saat ini, meski dalam waktu kurang dari satu tahun pengoperasian, kawasan industri terpadu tersebut telah bekerja sama dengan lima tenan dari berbagai negara dengan total luas lahan mencapai lebih dari 80 hektare.
Menurut Galih, suplai listrik itu membuat pihaknya semakin percaya diri dalam menarik investor-investor masuk ke kawasan industri di Batang.
Sementara itu, Wakil Bupati Batang Wihaji menuturkan dukungan PLN terkait keandalan listrik di wilayah menunjukkan kesiapan dalam menarik minat investasi untuk masuk ke kawasan industri terpadu di Batang.
“Saya kira ini bagian dari jaminan kita baik selaku korporat di kawasan industri terpadu Batang maupun pemerintah untuk meyakinkan kepastian infrastruktur termasuk di dalamnya kepastian listrik,” ucap Wihaji.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa salah satu cara untuk bisa berkompetisi adalah dengan pembiayaan yang murah dan jaminan infrastruktur yang telah disiapkan negara. (san/ant)