indoposonline.net – Kondisi kesehatan mantan Presiden Filipina Joseph Estrada, memburuk. Estrada menjalani perawatan medis akibat infeksi Covid-19. Estrada harus mengenakan alat bantu pernapasan (ventilator).
Jinggoy Estrada, anak lelaki Estrada menyebut lebih sepekan menjalani perawatan medis, setelah positif Covid-19. Ayahnya sempat pulih dan membaik. Namun, Senin lalu, ternyata kondisi Estrada memburuk. ”Kondisi ayah saya memburuk,” ucapnya.
Baca juga: Presiden Argentina Alberto Fernandez Positif COVID-19
Lalu, dokter memasang ventilator untuk meningkatkan aliran oksigen, dan mencegah otot paru-paru kelelahan. Melalui akun Twitter, JVC Ejercito anak Estrada juga meminta masyarakat mendoakan ayahnya.
Estrada mantan bintang film laga dan terjun ke dunia politik. Ia pernah menjabat presiden pada 1998 dan disebut sebagai salah satu politik yang menang dengan selisih suara terbesar dari pesaing dalam sejarah Pemilu Filipina.
Baca juga: Menlu Retno Ajak Inggris Perkuat Berantas Covid-19
Hanya, Estrada tidak menyelesaikan masa jabatan selama enam tahun lantaran dituduh korupsi. Akibatnya, pada 2001 Estrada digulingkan dalam aksi protes besar-besaran. Estrada ngotot tidak pernah korupsi dan menyebut tuduhan itu dibuat-buat lawan politik.
Pada 2007, pengadilan khusus anti-korupsi memvonis Estrada terbukti korupsi. Penggantinya, Gloria Macapagal Arroyo, memberikan ampunan (amnesti) berdampak terhadap pemulihan hak-hak sipil dan politik Estrada.
Baca juga: Tingkat Kematian COVID-19 di Rusia Naik 20,6 Persen
Estrada lantas mencalonkan diri sebagai kandidat presiden pada 2010, tetapi gagal. Tiga tahun kemudian, dia terpilih sebagai Wali Kota Manila dan berakhir pada 2019. Sejak itu, Estrada memutuskan pensiun dari dunia politik.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, mengaku positif Covid-19 pada Selasa kemarin, dan akan diisolasi. Pensiunan jenderal Angkatan Darat berusia 72 tahun itu, salah satu dari beberapa anggota Kabinet Presiden Rodrigo Duterte tertular Covid-19. Semua sejawat Lorenzana di kabinet sudah pulih.
Baca juga: Tuntut Vaksinasi, Penjaja Syahwat Brasil Mogok Sepekan
Duterte menerapkan lockdown di Manila dan empat provinsi terpencil untuk mengurangi lonjakan kasus Covid-19 semakin mengkhawatirkan. Sejauh ini, Filipina mencatat lebih dari 812 ribu kasus Covid-19. Sebanyak 13.817 meninggal, jumlah tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia. (abg)