indoposnews.co.id – UOB mengumumkan telah mendapat persetujuan bergabung dengan the Equator Principles Association dan mengadopsi Equator Principles (EPs), sebuah kerangka pengelolaan risiko yang digunakan oleh institusi keuangan secara global untuk menentukan, menilai dan mengelola risiko sosial dan lingkungan dalam proyek-proyek.
EP menawarkan serangkaian standar yang diakui secara internasional kepada institusi keuangan untuk uji kelayakan dan pemantauan proyek-proyek dalam upaya mendukung pengambilan keputusan terkait risiko secara bertanggung jawab. Sebagai Equator Principles Financial Institution (EPFI), UOB berkomitmen mengimplementasikan EP dalam kebijakan sosial dan lingkungannya, serta dalam prosedur dan standar untuk pembiayaan proyek-proyek.
“Sebagai EPFI, kami akan memastikan bahwa standar sosial dan lingkungan yang ketat akan diterapkan dalam proyek-proyek yang kami dukung, mulai dari tahapan pengembangan proyek hingga pemantauan lanjutan. Adopsi EP yang dilakukan UOB menekankan integrasi keberlanjutan kami ke dalam strategi bisnis dan praktik peminjaman kami, seraya terus memenuhi peran kami sebagai katalis dan fasilitator dalam membantu nasabah di seluruh kawasan untuk tumbuh secara bertanggungjawab,” kata Eric Lim, Chief Sustainability Officer UOB melalui keterangan resminya.
Baca juga : UOBAM Indonesia Jajakan Reksa Dana Obligasi Sasar Investor Ritel
Di UOB, risiko lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) secara aktif dipantau dan dikelola. Adopsi EP ini akan terus memperkukuh proses dan praktik UOB seraya terus memperbaiki pendekatan terhadap manajemen risiko ESG, Kebijakan Pendanaan Yang Bertanggung Jawab serta serta disclosure.
Dalam mendukung agenda keberlanjutan nasional dari negara-negara tempat UOB beroperasi, terutama di seluruh kawasan Asia Tenggara, UOB juga telah secara proaktif bekerja sama dengan nasabah untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan. UOB menyediakan solusi pendanaan yang berkelanjutan yang memberikan ruang bagi nasabah untuk menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif dalam bidang-bidang seperti infrastruktur dan pemanfaatan lahan yang berkelanjutan, energi terbarukan dan transisi, efisiensi dan konektivitas, dan juga ekonomi sirkular.
Baca juga : Keren, MNC Bank Kantongi Izin Digital Banking
Solusi-solusi tersebut ditopang oleh kerangka keuangan berkelanjutan UOB seperti the UOB Smart City Sustainable Finance Framework, the UOB Green Trade Finance Framework, the UOB Real Estate Sustainable Finance Framework dan the UOB Green Circular Economy Framework. Sampai dengan penghujung Juni 2021, UOB menyediakan total dana senilai S$13 miliar untuk pendanaan yang berkelanjutan. Proyek adalah pengembangan dalam sektor mana pun di lokasi yang sudah teridentifikasi dan mencakup perluasan atau peningkatan operasi yang ada. (abg)