Indoposonline.net – Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan ke Kantor Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, untuk mengecek dampak gempa. “Yang penting semua warga aman dulu, sehingga warga harus dievakuasi di satu titik untuk memudahkan dalam pemantauan,” kata Menteri Sosial.
Menteri Risma mennghimbau masyarakat untuk tidak berada di rumah sehingga saat gempa terjadi tidak menimbulkan korban jiwa. “Sebaiknya memang warga di luar rumah karena rumah mereka di bawah tebing dan tidak memungkinkan untuk ditempati, khawatir nanti akan terjadi gempa susulan,” katanya.
Termasuk bagi mereka yang berada di pegunungan. Menurutnya warga yang tinggal di daerah pegunungan berisiko terdampak tanah longsor jika gempa susulan terjadi. “Untuk saat ini apa yang bisa diselamatkan sebaiknya diselamatkan dan orangnya agar segera mengungsi, pindah di lapangan, dan besok akan segera saya dukung dengan penyediaan prasarana,” katanya.
Baca juga : Gempa Magnitudo 6,7 Goyang Kabupaten Malang
Sebagaimana diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa bumi di barat daya Malang dengan magnitudo 6,7 yang dirasakan di sebagian wilayah Jawa Timur merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault, ujarnya dilansir dari antara.
Ia mengemukakan gempa bumi itu memiliki magnitudo 6,7 kemudian diperbarui menjadi magnitudo 6,1.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 kilometer,” katanya.
baca juga : Catat! Besok Kementerian Agama Gelar Sidang Isbat
Bambang menambahkan, guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Turen dengan skala V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Karangkates, Malang, Blitar dengan kala IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian, Kediri, Trenggalek, Jombang berskala III-IV MMI, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar skala III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Lalu Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara berskala II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami, katanya. (mid)