indoposnews.co.id – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), meluncurkan IDX-PEFINDO Prime Bank (PRIMBANK10). Indeks baru itu, dikembangkan dengan dukungan sinergi, dan kredibilitas antara Pefindo, dan BEI.
”IDX-PEFINDO Prime Bank menawarkan pilihan saham-saham dengan peringkat terukur dari Pefindo, dan menjadi penggerak pasar sektor perbankan,” tutur Irmawati Amran, Direktur Utama Pefindo.
Irmawati menambahkan peluncuran IDX-PEFINDO Prime Bank diharap menjadi acuan, dan pilihan utama berinvestasi di pasar saham dengan eksposur khusus sektor perbankan. Saat ini, IDX-PEFINDO Prime Bank menjadi satu-satunya indeks perbankan yang mengakomodasi peringkat Pefindo sebagai dasar pemilihan konstituen.
Baca juga: Medio 2023, Pefindo Toreh Mandat Rating Obligasi Korporasi Rp61,30 Triliun
Konstituen IDX-PEFINDO Prime Bank dipilih dengan menggunakan kriteria-kriteria kredibel. Sebagai universe, indeks menggunakan perusahaan sektor perbankan yang menerbitkan saham (go public), dan diperingkat oleh Pefindo, baik yang menerbitkan surat utang ataupun hanya pemeringkatan perusahaan. Bank-bank tersebut kemudian disaring menggunakan kriteria berikut.
Pertama faktor peringkat, bank memiliki peringkat Investment Grade dari Pefindo (idAAA s/d idBBB-). Peringkat lebih tinggi memiliki peluang lebih tinggi untuk terpilih. Indikator peringkat Pefindo digunakan sebagai cerminan dari fundamental kinerja bisnis, dan keuangan bank-bank tersebut.
Kedua faktor total aset. Bank dengan total aset lebih besar memiliki peluang lebih tinggi untuk terpilih sebagai konstituen. Total aset lebih besar mengindikasikan ukuran bisnis lebih besar. Oleh karena itu, kapasitas bersaing, dan menghasilkan keuntungan lebih baik.
Ketiga faktor likuiditas. Bank dengan likuiditas transaksi saham lebih tinggi memiliki peluang lebih tinggi untuk terpilih. IDX-PEFINDO Prime Bank menggunakan kriteria komprehensif untuk mengukur likuiditas saham, mengkombinasikan jumlah hari aktif diperdagangkan di BEI, rata-rata volume transaksi per hari di BEI, rata-rata nilai transaksi per hari di BEI, rata-rata frekuensi perdagangan per hari di BEI, dan free float.
Keempat faktor kapitalisasi pasar. Bank dengan total kapitalisasi pasar lebih besar memiliki peluang lebih tinggi untuk terpilih sebagai konstituen. Nilai kapitalisasi pasar lebih besar mengindikasikan saham terpilih menjadi market mover bagi indeks sektor perbankan.
Baca juga: Resmi! Irmawati Kembali Duduki Kursi Nomor Wahid Pefindo
Kelima faktor valuasi. IDX-PEFINDO Prime Bank menggunakan rasio price-to-earnings (P/E), dan price-to-book (P/B) untuk memvaluasi saham terpilih. Faktor valuasi P/E dan P/B untuk menentukan saham undervalued vs. overvalued, relatif terhadap saham lain pada sektor sama. Keenam, faktor legal. Pefindo menggunakan informasi soal unusual market activity (Uma) & suspensi dalam 1 tahun terakhir sebagai dasar evaluasi. IDX-PEFINDO Prime Bank mengedepankan untuk memilih saham-saham diperdagangkan dengan teratur, wajar, dan efisien. Oleh karena itu, tidak memiliki catatan atas kedua informasi tersebut.
Berdasar faktor-faktor itu, Pefindo kemudian memilih 10 bank terbaik. Seberapa andal kriteria tersebut, dan seperti apa konstituen yang terpilih? Mari kita bedah dan lihat hasilnya. Periode Juli-Desember 2023, Pefindo telah memilih 10 bank terbaik berdasar kriteria telah dijelaskan sebelumnya. Bank itu antara lain Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank BCA (BBCA), Bank BNI (BBNI), Bank CIMB (BNGA), Bank Syariah Indonesia (BRIS), Bank Panin (PNBN), Bank Danamon (BDMN), Bank BTN (BBTN), dan Bank BTNP (BTPN).
Mereka memiliki peringkat kuat. Di mana, 9 bank memiliki peringkat idAAA, dan 1 perusahaan memiliki peringkat idAA. Nah, dari sisi ukuran bisnis dan kapasitas bersaing, 10 bank tersebut menguasai total aset hingga Rp7,8 kuadriliun atau kalau dibanding total aset perbankan per Juni 2023 sebesar Rp11,05 kuadriliun, mereka menyumbang pangsa pasar 70,58 persen.
Baca juga: Teguhkan Komitmen! Pefindo dan S&P Global Ratings Majukan Pasar Modal Indonesia
Kemudian, di pasar saham, bank-bank itu juga menjadi market mover. Itu tercermin dari pangsa terhadap total kapitalisasi sektor keuangan. 10 konstituen terpilih untuk indeks IDX-PEFINDO Prime Bank menguasai kapitalisasi pasar Rp2,85 kuadriliun. Nominal tersebut setara 82,20 persen dari total kapitalisasi pasar sektor keuangan. Kalau dibanding kapitalisasi pasar IHSG, itu setara dengan 27,63 persen.
Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank menggunakan 3 Januari 2017 sebagai tanggal dasar. Peluncuran indeks IDX-PEFINDO Prime Bank melengkapi indeks berbasis peringkat telah diluncurkan Pefindo sebelumnya, yakni Indeks Pefindo i-Grade. Di mana, telah memberikan tingkat pengembalian 7,90 persen secara year to date (YTD) atau tertinggi di antara indeks tercatat di BEI.
”Dengan peluncuran ini, kami mengharap Indeks IDX-PEFINDO Prime Bank menjadi acuan, dan pilihan utama berinvestasi di pasar saham dengan eksposur khusus sektor perbankan. Bagi kami, peluncuran ini juga akan memperluas informasi peringkat yang kami sematkan untuk mendukung pasar modal Indonesia lebih kuat dan andal,” harap Irmawati. (abg)