indoposnews.co.id – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat aktivitas penerbitan surat utang secara nasional senilai Rp163,63 triliun. Melonjak signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Itu menjadi nomor 2 tertinggi setelah penerbitan surat utang pada 2017.
Nah, dari total penerbitan surat utang nasional tersebut, Pefindo telah melakukan pemeringkatan surat utang senilai Rp132,7 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan 57 persen dibanding episode sama 2021 tercatat sebesar Rp84,4 triliun. Oleh karena itu, Pefindo masih mendominasi 81 persen pangsa pasar pemeringkatan surat utang dalam negeri.
Baca juga: Pefindo Kantongi Mandat Obligasi Korporasi Rp60,22 Triliun, Segini Dominasi Swasta
Beragam pencapaian Pefindo pada 2022 itu dilalui dengan beragam tidak mudah. Maklum, Pefindo harus berjuang ekstra di tengah ketidakpastian pasar keuangan global, dan domestik masih tinggi seiring dampak pandemi Covid-19 pada 2022.
”Capaian sepanjang 2022 ditoreh berkat kerja keras seluruh insan Pefindo di tengah situasi, dan kondisi sangat menantang. Ketidakpastian ekonomi global tersebab Covid-19 ditingkahi perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok,” tutur Irmawati, Direktur Utama Pefindo, sesuai rapat umum pemegang saham tahunan 2023 Pefindo.
Baca juga: Pefindo Terima Mandat Obligasi Rp11,15 Triliun, Sektor Ini Paling Dominan
Dalam RUPS Tahunan Pefindo edisi 2023 itu, Irmawati kembali diangkat dan ditetapkan kembali sebagai direktur utama. Irmawati ditunjuk kembali untuk periode 2023-2027. Selain itu, pemegang saham menyetujui laporan tahunan Pefindo, dan mengesahkan laporan keuangan telah diaudit untuk tahun buku 2022. (abg)