Indoposonline.NET – Apresiasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum terbendung. Indeks terkonfirmasi kuat di atas level Moving Average 5 hari, dan bergerak menuju upper bollinger bands pada kisaran level 6.160. Indikator RSI dan Stochastic mengirim sinyal jenuh pada bearish momentum area dekat oversold.
Kondisi itu, mengindikasi pergerakan kembali berbalik menguat menguji resisten terdekat. ”Indeks bergerak melanjutkan penguatan dengan support 6.101, dan resisten 6.160. Sejumlah saham laik koleksi ketika Indeks dalam posisi menguat,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia.
Baca juga: Austindo Nusantara Kantongi Laba Bersih USD12,6 Juta
Saham-saham dapat dicermati secara teknikal antara lain Ace Hardware (ACES), Adhi Karya (ADHI), Astra International (ASII), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Gudang Garam (GGRM), HM Sampoerna (HMSP), Indofood CBP (ICBP), Matahari Departments Store (LPPF), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Siloam Hospital (SILO).
Menyudahi perdagangan Selasa (3/8) indeks surplus 0,56 persen atau naik 34,03 poin ke level 6.130,57. Saham BBCA, ASII, BMRI, dan SMGR menjadi pendorong penguatan Indeks. Indeks sektor transportasi naik 1,68 persen, Industri menguat 1,36 persen, dan keuangan surplus 1,22 persen memimpin apresiasi indeks sektoral di tengah laporan keuangan emiten paruh pertama 2021 rilis cukup baik. Investor menanti data pertumbuhan ekonomi kuartal dua tahun ini dengan ekspektasi kembali bergerak ke zona positif 2,94 persen.
Baca juga: Perkuat Teknologi, Perusahaan Gas Negara Gandeng PAL Indonesia
Sementara itu, bursa Asia berpotensi bergerak terkonsolidasi. Investor berhati-hati atas dampak tindakan keras Tiongkok terhadap perusahaan raksasa teknologi. Kekhawatiran meningkat dari penyebaran Covid-19 berpotensi meredam sentimen pertumbuhan ekonomi global. Indeks future Jepang, Australia, dan Hongkong bergerak naik tipis.
Itu terjadi di tengah indeks berjangka ekuitas Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif. Harga komoditas energi, dan Batubara naik 0,13 persen. Sedang minyak mentah WTI turun 0,98 persen, dan harga komoditas logam seperti Timah tekor 0,42 persen, dan Nikel anjlok 0,49 persen. Secara sentimen Indeks berpeluang bergerak menguat terbatas. Hasil laporan keuangan emiten masih akan menjadi fokus investor. (abg)