indoposnews.co.id – PT Nusantara Infrastructure (META) melalui cucu usaha yaitu PT Bintaro Serpong Damai (BSD) meneken kontrak dengan Wijaya Karya (WIKA). Kerja sama itu, meliputi desain, dan konstruksi tiga proyek pembangunan.
Ketiga proyek itu, konstruksi ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang, pelebaran jalan arteri, dan Pamulang, konstruksi penanganan banjir pada KM 8, dan konstruksi jalan akses Tol Makassar New Port Tahap I dan II.
Baca juga: Erick Thohir Dorong Bank BNI Perkuat Ekspansi Global
Nusantara Infrastructure melanjutkan komitmen mendukung program pemerintah mengakselerasi pembangunan infrastruktur nasional dengan menciptakan konektivitas daerah dalam pembangunan jalan tol strategis perkotaan. ”Sukses menciptakan ikon baru Kota Makassar melalui pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani psda 2021, kami melanjutkan komitmen melalui pengerjaan proyek konstruksi Bintaro Serpong Damai, dan pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port tahap I dan II,” tutur Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri, Senin (31/1).
Nusantara Infrastructure selalu menjaga, dan konsisten menerapkan standar internasional setiap pengerjaan proyek dengan mengedepankan kualitas dan keamanan. Oleh karena itu, Nusantara Infrastructure kembali menggandeng berbagai mitra lokal dan internasional terbaik bidang konstruksi, dan pembangunan jalan.
Baca juga: Dana Right Issue untuk Garap Smart City, Ini Penjelasan Jasnita Telekomindo
Margautama Nusantara (MUN) sebagai anak usaha Nusantara Infrastructure mendapat apresiasi dari manajemen Wijaya Karya. Sukses pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani menjadi bukti nyata kolaborasi baik antara WIKA Group melalui Wika Beton sebagai kontraktor, dan MUN sebagai pemilik proyek. ”Proyek ini akan mengusung konsep green infrastructure, berkontribusi menjaga lingkungan. Selain itu, proyek itu, akan menampilkan sisi estetika secara visual memiliki daya tarik kepada publik,” ucap Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito.
Nah, untuk menjamin kualitas dan keselamatan selama masa konstruksi, proses pembangunan proyek kembali disupervisi Nippon Koei, Co., Ltd, salah satu consultant engineering terbesar Jepang.
Baca juga: OJK Modernisasi Dua Regulasi IKNB, Cek Ini Tujuannya
Sebagai informasi, konstruksi proyek tidak sebidang Ramp Junction Serpong dengan Exit Ramp Pamulang untuk menghilangkan potensi weaving pada lokasi tersebut. Selain itu, juga untuk menghindari potensi kecelakaan di daerah Serpong Junction dengan meningkatkan faktor keselamatan (safety) bagi para pengguna jalan. Proyek itu, diharap mengurai kemacetan di Wilayah ROW 30 Tangerang Selatan dengan pelebaran jalan, dan perbaikan akses, sekaligus menghindari insiden kecelakaan dari arah Serpong Junction, dan main road BSD.
Sementara untuk konstruksi penanganan banjir KM 8, merupakan dukungan perusahaan memberi solusi untuk mencegah banjir area Tol Jakarta-BSD/Serpong hampir terjadi setiap tahun. Proyek itu, diharap mengatasi bencana banjir akibat penyempitan sungai. Selanjutnya, kala terjadi hujan dengan intensitas tinggi, akses Jalan Tol BSD, dan Serpong Junction dapat dilalui tanpa hambatan.
Baca juga: Pecatan CEO MIND ID Berebut Kursi Empuk Bos OJK
Tidak hanya Tangerang Selatan, perusahaan melalui anak usaha PT Jalan Tol Seksi Empat, juga akan memasuki proyek pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) sepanjang ±3 km, akan masuk tahapan groundbreaking dalam waktu dekat. MNP akan menjadi penghubung untuk memajukan ekonomi, sistem logistik dan meningkatkan ekspor sekaligus sebagai salah satu solusi mengurai kemacetan jalan sekaligus menciptakan konektivitas pergerakan ekonomi. Akses Makassar New Port ini juga akan memperlancar distribusi barang dan jasa dari pelabuhan baru Makassar ke kota sekitarnya melalui jalan tol. Tak hanya itu, melalui pembangunan Proyek Strategis Nasional ini, Perusahaan juga turut mendukung pemerintah dalam mengembangkan jaringan distribusi di Indonesia Timur. (abg)