• Redaksi
Jumat, Januari 27, 2023
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Jenny Mie

abu by abu
13 November 2022 05:27 - Updated on 14 November 2022 21:56
Jenny Mie

Jenny menyalami Dahlan Iskan. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – SAGOLISIOUS, kerusuhan Mei, Gus Dur, Quran digital, mie, Papua. Semua itu mengalir dalam hidup Jenny Wijaya. Tentu ‘i’ nyi lebih dari satu. Saya mampir ke restoran Jenny Jumat malam kemarin. Di Kelapa Gading, Jakarta utara: Sagolisious. Inilah restoran yang menunya serba terbuat dari sagu asal Papua. Memang sudah ada dua atau tiga resto di Jakarta yang mempunyai menu ”papeda”. Yakni bubur kental terbuat dari tepung sagu. 

Yang dimakan dengan kuah ikan kuning. Itu makanan rakyat di Papua/Maluku yang dicoba go to ibu kota. Tapi baru Jenny yang berhasil membuat sagu menjadi mie. Tentu ini menarik. Semenarik perjalanan hidup wanita paro baya itu –mungkin saya ceritakan terpisah di edisi Disway besok pagi. “Saya melakukan percobaan ratusan kali. Baru benar-benar berhasil tiga bulan lalu,” ujar Jenny. Itu pun karena Jenny punya latar belakang sebagai pedagang mesin pembuat mie.

Ribuan mesin pembuat mie berhasil dia jual: mulai ukuran rumah tangga, restoran sampai industri rumahan. Jenny seperti tidak pernah berhenti berpikir. Juga tidak bisa berhenti bergerak. Dia gelisah. Impor gandum negeri ini kian tidak terkendali. Menghabiskan devisa. Yang terbanyak untuk bikin mie. Dia lantas mencoba berbagai bahan dalam negeri untuk dibuat mie. Singkong. Ketela. Semua gagal. Bentuk mie-nya bisa dibuat tapi soal rasa tidak bisa mendekati mie terigu.

Baca Juga

Orang Terkaya Nomor Wahid Borong 2,37 Juta Saham Bayan Resources Rp47,51 Miliar

Sepanjang 2022 Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp23,7 Triliun

My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm

PT Infrastruktur Digital Edukasi (IDE) dengan PT Makara Mas Hadirkan Layanan Terpadu Akademis dan Non-Akademis Secara Digital

Baca juga: Toilet Milenial

Manusia itu, Anda sudah tahu, kian tambah usia kian peduli asupan. Pun Jenny. Dia gelisah oleh kandungan gluten dalam terigu. Mungkin hanya para perusuh di Disway yang tidak gelisah. Sampailah penelitian Jenny pada sagu. Berhasil. Bentuknya benar-benar mie. Rasanya bisa bersaing dengan mie terigu –kecuali bagi yang sudah kecanduan kuras devisa. Kamis malam itu saya disuguhi lima jenis menu sagu sekaligus. Lima mangkuk. Ampun. 

Di pojok perut mana mau ditampung semua itu. Ada mangkuk mie daging. Warna mie-nya pink. Ada mangkuk mie ayam. Warna mie-nya kuning. Ada mangkuk mie bakso. Warna mi-nya ungu. Masih ada mie warna hijau. Menu lainnya: kerupuk sagu warna  putih, tipis, renyah, gurih. Warna-warna mie itu dibuat sebagai daya tarik tambahan. Juga khasiat imbuhan. Kuning dari kunyit, pink dari buah naga, merah dari buah merah Papua, hijau dari PKB –saya hanya ingat hijau itu PKB.

Jenny tidak berhenti di mie. Dia juga membuat macaroni sagu. Dia lagi meneliti bagaimana macaroni sagu bisa untuk makanan tahan lama. Yakni lewat teknologi pangan termodern. Bisa juga untuk jamaah haji atau umrah. Saya diberi contoh hasil uji coba itu. Tapi perut saya tidak kuat lagi. Saya pun dengan setengah riya’ minta agar contoh itu bisa saya bawa pulang. Saya yakin cucu-cucu saya bisa mengikuti petunjuk pemakaian yang tertera di kotak itu.

Baca juga: Menghitung Hari

Saya akan makan ramai-ramai sekeluarga. Sekalian menjelaskan apa itu sagu. Agar mereka tahu bahwa di dunia ini tidak hanya ada Blackpink. Intinya: di dalam boks itu ada tiga sachet. Yakni sachet macaroni, sachet bumbu, dan satu sachet lagi jangan dimakan. Itu sachet yang bisa menggantikan api. Setelah dibuka harus ditaruh di bagian paling bawah boks. Di atas itu ditaruh seperti mangkuk segi empat. Sachet macaroni dan bumbu dibuka. 

Isinya ditaruh di mangkuk tadi. Terakhir: ditutup. Sesaat kemudian boks itu panas sendiri. Isinya mendidih. Macaroni pun masak. Panas. Enak dimakan –mestinya. Saya akan coba Minggu hari ini, kalau cucu-cucu tidak sibuk basket. Keesokan malamnya saya ke Sagolisious lagi. Ingin melengkapi wawancara dengan Jenny. Perut  saya lagi kenyang. Baru saja makan durian cukup banyak –tidak jauh dari situ. Saya tidak mau ada lima mangkuk mie sagu lagi. 

Maka Jenny pilihkan saya satu menu saja: mie dingin yang diberi es batu. Ups, dua menu, dengan kerupuk sagu putih yang saya sudah tahu. Awalnya saya agak ragu menerima tawaran mie dingin. Pakai es pula. Tapi saya ingat: mie sejenis itulah makanan yang paling saya suka selama di Korea Utara sebelum Covid lalu. Seger. Kuahnya berasa. Saya tunggu saja: seperti apa mie dingin ala Sagolisiousnya Jenny ini.

Baca juga: Bela Papa 

Begitu disajikan saya berteriak di dalam hati: Oh, tidak pakai telur rebus. Beda dengan yang di Pyongyang. Jangan-jangan rasanya juga beda. Horeeee ternyata tidak beda. Sama enaknya. Sama segarnya. Mie dingin itu pun segera bertempur dengan durian di dalam perut saya. Jenny, kini all out menapaki jalur sagu ini. Begitu banyak hambatan dan rintangan. Apalagi bagi seorang wanita single parent. Tapi tembok tebal itu telah dia jebol. 

Hanya di balik tembok itu masih terlihat jalan yang mendaki. Perjuangan memanusiakan sagu memang sulit tapi dia sudah beberapa kali menghadapi keadaan yang lebih sulit. Jenny pun kini memproduksi mie sagu untuk spageti. Maka saya seperti menduga Jenny sedang mempersiapkan internasionalisasi sagu. Dia tentu melirik dengan mata nakalnyi itu pasar Tiongkok. 

Di sana pasar produk non gluten lagi naik. Dia punya jaringan di sana. Suaminyi mati muda dari Beijing. Kini Jenny mengurus perjuangan mie sagu ini dengan anak bungsunyi. “Sudah punya pacar?” tanya saya pada pemuda ganteng umur 20 tahun itu. “Nggak boleh pacaran. Harus bantu mama sampai mie sagu ini sukses,” jawabnya. (Dahlan Iskan)

 

Tags: Berbahan Sagudahlan iskandiswayJenny MieMenupapuarestoranSagolisius

Berita Terkait

Low Tuck Kwong
Ekonomi

Orang Terkaya Nomor Wahid Borong 2,37 Juta Saham Bayan Resources Rp47,51 Miliar

2023/01/26
Adhi Karya
Ekonomi

Sepanjang 2022 Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp23,7 Triliun

2023/01/26
My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm
Film

My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm

2023/01/26
ist
Ekonomi

PT Infrastruktur Digital Edukasi (IDE) dengan PT Makara Mas Hadirkan Layanan Terpadu Akademis dan Non-Akademis Secara Digital

2023/01/26
BRPT
Ekonomi

Bos Barito Pacific Nikmati 279,67 Saham Bonus Rp215 Miliar

2023/01/26
TWS
Ekonomi

Mengusung LDAC, Soundcore Space A40 Dipersenjatai Teknologi HearID

2023/01/26

Populer

Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Warga Darmo Hill

Pemkot Surabaya Tindak Tegas Pengembang Darmo Hill, Simak Ini Dukungan PDIP dan PSI 

27 Juni 2022 14:27
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Selaras Citra

Produksi Jarum Suntik, Onesteel Medikal Sewa Area Pabrik Selaras Citra 

11 Juli 2022 06:57
Ricky Winarco

Pakar Meditasi Ricky Winarco Sebut Self Healing Nggak Perlu Liburan Cukup Atur Nafas

6 Maret 2022 10:10
mOS Monterey

Suksesor Big Sur, Cek Sejumlah Keunggulan macOS Monterey

8 Juni 2021 22:30 - Updated on 9 Juni 2021 08:52
Bumi Minerals

Menggunung, Sugiman Halim Tabung Saham Bumi Minerals Rp2,58 Triliun

17 Mei 2022 12:50
Kisah Sukses Bangkit Pratama, Dari Gamer Kini Jadi Pebisnis Takapedia. ©2022 Merdeka.com/ Instagram @takassassin_

Hobi Main Game Bisa Jadi Cuan, Ini Cerita Owner Takapedia Bangkit Pratama

15 Maret 2022 16:37
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

IHSG

Waswas Omicron Luruh, Serbu Saham-Saham Berikut

3 Desember 2021 07:27 - Updated on 4 Desember 2021 12:10
Surya Cipta

Dongkrak Kinerja, Anak Usaha Surya Cipta Perkuat Sinergi

5 September 2021 23:57
Rokok ilegal hasil pengungkapan tim KPPBC Kudus, Jawa Tengah

358.560 Batang Rokok Ilegal Diamankan Petugas

23 Oktober 2021 20:19
Ralali

Ralali Hadirkan Layanan Kesehatan Neoclinic

1 September 2021 21:23
Suasana diskusi pemindahan ibu kota negara SKSG UI. foto : ist

Ibu Kota Negara, Fahira Idris : Kota ini Sejalan dengan Konsep Kota Berkelanjutan

15 Maret 2022 21:20
IHSG

Tren Positif IHSG Lanjut, Saham Link Net Cukup Seksi

13 Juli 2021 08:45
Pasangan selebritis Fero Walandouw dan Steffi Zamora mengumbar kemesraan

Bikin Baper, Fero Walandouw dan Steffi Zamora Umbar Foto Mesra

6 Desember 2021 23:11
Virus Corona

Terjangkit COVID, Nakes Meninggal Dunia

22 Juli 2021 14:12
maradona

Gereja Pencinta Maradona “Maradonian” Dibuka di Meksiko

17 Juli 2021 23:38
IHSG

Pemodal Tunggu Sikap BI, IHSG Potensial Bergerak Menguat

19 April 2022 06:37

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu