Indoposonline.NET – Angka kasus positif Covid-19 harian konsisten di atas 50 ribu. Hari ini, Jumat (16/7) ada tambahan 54 ribu kasus. Menyusul tambahan itu, orang indonesia terinfeksi Virus Corona berjumlah 2.780.803 orang.
Berdasar data Satgas Covid-19, kasus sembuh harian bertambah 28.079 orang. Total sembuh mencapai 2.204.491 jiwa. Kasus meninggal bertambah 1.205 jiwa, membuat angka kumulatif kasus meninggal mencapai 71.397 jiwa. Angka kematian harian itu menjadi rekor tertinggi Indonesia sejauh ini.
Baca juga: Parah, Penerbangan Global Garuda Indonesia Tergerus 60 Persen
Sebelumnya, rekor harian tercipta pada 7 Juli dengan 1.040 orang meninggal. Ada 504.915 kasus aktif harian, dengan angka suspek 226.551 orang. Ada pemeriksaan 258.532 spesimen.
Sehari sebelumnya, kasus Virus Corona mencapai 2.726.803 orang. Sebanyak 2.176.412 orang sembuh, dan 70.192 meninggal. Beberapa pekan terakhir, kasus positif Covid-19 Indonesia masih terus mengalami lonjakan dengan sejumlah rekor baru usai libur lebaran, dan penyebaran varian Delta.
Baca juga: Sandang Disclaimer, Manajemen Garuda Indonesia Ngeles Gini
Selain rekor kasus kematian harian, rekor penambahan kasus Covid-19 harian terjadi pada Jumat (16/7) dengan 56.757 kasus baru.
Dari total kasus-kasus itu, berdasar catatan Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 12 Juli, 63 dokter meninggal dunia akibat Virus Corona. Jumlah itu meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya sempat mencatat kasus kematian dokter di bawah 10 orang, pada April-Mei 2021.
Baca juga: Waskita Kantongi Restu Restrukturisasi Utang Rp19,3 Triliun
Selain itu, ada kasus kelangkaan oksigen memicu antrean panjang, dan sejumlah kasus kematian pasien di RS, lonjakan harga obat diklaim terapi Covid-19, dan tingkat keterisian rumah sakit nyaris 100 persen.
Kondisi fasilitas kesehatan (faskes) sudah berada di fase kolaps secara fungsi alias functional collapse. Kondisi sekarang cukup mengkhawatirkan. ”Kita dihadapkan pada functional collapse, bukan structural collapse ya, karena IGD masih ada, bisa dibuat tenda, bisa tambah tempat tidur. Tapi secara functional collapse,” tegas Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi. (abg)