indoposnews.co.id – Bank BTPN Syariah (BTPS) sepanjang 2024 meraup laba bersih Rp1,06 triliun. Turun tipis 1,85 persen dari episode sama tahun sebelumnya di kisaran Rp1,08 triliun. Dengan hasil itu, laba bersih per saham dasar dan dilusian turun ke posisi Rp138 dari Rp140.
Pendapatan dari jual beli – marjin murabahah Rp4,81 triliun, susut 9,07 persen dari posisi sama 2023 senilai Rp5,29 triliun. Pendapatan dari piutang lainnya nihil dari Rp182 juta. Pendapatan bagi hasil pembiayaan musyarakah Rp13,33 miliar, melejit dari Rp4,72 miliar. Pendapatan usaha utama lainnya Rp568,56 miliar, naik dari Rp441,85 miliar.
Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib Rp5,39 triliun, turun tipis dari Rp5,74 triliun. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer Rp504,1 miliar, bengkak dari Rp486,43 miliar. Hak bagi hasil milik bank Rp4,89 triliun, terkoreksi dari Rp5,25 triliun. Pendapatan operasional lainnya Rp43,72 miliar, turun dari Rp60,94 miliar.
Baca juga: Broker Boy Thohir Borong 23 Juta Saham Otomotif Salim Group
Total beban operasional lainnya Rp3,58 triliun, berkurang dari Rp3,94 triliun. Itu dari beban tenaga kerja Rp1,46 triliun, bengkak dari Rp1,36 triliun. Beban umum dan administrasi Rp695,04 miliar, bertambah dari Rp642,97 miliar. Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Rp1,35 triliun, susut dari Rp1,89 triliun. Beban operasional lainnya Rp67,26 miliar, naik dari Rp38,13 miliar.
Pendapatan operasional bersih Rp1,35 triliun, mengalami koreksi dari episode sama akhir 2023 senilai Rp1,37 triliun. Pendapatan non operasional bersih Rp2,54 miliar, melonjak dari Rp825 juta. Beban pajak penghasilan Rp292,03 miliar, berkurang dari Rp299,3 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp1,06 triliun, berkurang tipis dari Rp1,08 triliun.
Jumlah ekuitas tercatat senilai Rp9,31 triliun, mengalami peningkatan dari episode akhir 2023 sebesar Rp8,77 triliun. Total dan syirkah temporer Rp5,59 triliun, turun dari Rp9,92 triliun. Jumlah liabilitas Rp2,83 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp2,73 triliun. Total aset Rp21,74 triliun, menanjak dari akhir 2023 sebesar Rp21,43 triliun. (abg)