indoposnews.co.id – Tri Banyan Tirta (ALTO) paruh pertama 2024 merugi Rp10,72 miliar. Bengkak 71,52 persen dari episode sama tahun sebelumnya tekor senilai Rp6,25 miliar. Jadi, dengan demikian, rugi per saham naik menjadi Rp4,89 dari sebelumnya Rp2,85.
Penjualan tercatat Rp44,36 miliar, drop 70 persen dari edisi sama tahun lalu Rp149,83 miliar. Beban pokok penjualan Rp40,32 miliar, susut dari posisi sama tahun lalu senilai Rp136,15 miliar. Laba kotor terkumpul Rp4,04 miliar, anjlok 70 persen dari episode sama tahun lalu Rp13,68 miliar.
Baca juga: Melorot 48 Persen, Merck Catat Laba Bersih Rp47,19 Miliar
Beban penjualan Rp6,01 miliar, susut dari Rp6,88 miliar. Beban umum dan administrasi Rp7,72 miliar, berkurang dari Rp7,99 miliar. Penghasilan lain-lain Rp2,4 miliar, meroket dari sebelumnya Rp333,24 juta. Rugi usaha terakumulasi Rp7,29 miliar, bengkak signifikan dari edisi sama tahun lalu Rp862,08 juta.
Penghasilan keuangan Rp80,01 juta, melonjak dari posisi sama tahun lalu Rp6,68 juta. Beban keuangan Rp1,31 miliar, mengalami penciutan dari Rp5,54 miliar. Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp8,52 miliar, bengkak dari posisi sama tahun sebelumnya Rp6,39 miliar.
Total ekuitas terkumpul Rp312,99 miliar, mengalami penyusutan dari akhir tahun lalu sebesar Rp323,76 miliar. Jumlah liabilitas Rp644,04 miliar, berkurang dari episode akhir 2023 senilai Rp659,52 miliar. Total aset Rp957,04 miliar, mengalami koreksi dari akhir tahun lalu Rp983,28 miliar. (abg)