indoposnews.co.id – Link Net (LINK) meneken transaksi afiliasi senilai Rp12,94 triliun. Itu berupa pengalihan ServeCo alias bisnis B2C kepada XL Axiata (EXCL) Rp1,87 triliun. Lalu, transaksi sewa aset jaringan fiber optic dengan potensi pendapatan Rp11,06 triliun. Transaksi paling telat tuntas pada 1 Oktober 2024.
Transaksi itu, merupakan suatu kerja sama strategis diharap menciptakan platform kokoh bagi perseroan dan XL untuk mengeksplorasi sinergi lebih lanjut, dan memperkuat visi untuk menawarkan layanan FBB, dan FMC terbaik kepada jutaan pelanggan, di tengah upaya transformasi menjadi FiberCo terkemuka Indonesia.
Setelah penyelesaian transaksi, perseroan akan fokus pada kompetensi inti pengembangan jaringan, sehingga akan menjadi sebagai FiberCo diakui secara global. Selain itu, komitmen XL Axiata untuk memanfaatkan penambahan 2 juta home pass akan mendorong pertumbuhan Link Net yang tinggi di masa mendatang, keberadaan infrastruktur, dan pasar perseroan telah mumpuni dapat memperluas basis pelanggan, dan meningkatkan kualitas layanan.
Baca juga: Amankan Kontrak Rp12 Triliun, Entitas Delta Dunia Bilang Gini
Hubungan afiliasi perseroan dengan XL menimbulkan proses pengambilan keputusan lebih efisien, dan strategi bisnis sinergis. Pasalnya, pengendalian mayoritas Axiata Investments Indonesia Sdn Bhd (AII) terhadap kedua entitas tersebut. Pengendalian itu, memudahkan penyelarasan tujuan bisnis, dan efisiensi operasional. Transaksi itu, juga memungkinkan pendekatan lebih terintegrasi untuk ekspansi pasar, dan penyampaian layanan, dengan tetap mematuhi hukum, dan peraturan berlaku.
Transaksi itu, akan memberi sejumlah manfaat kepada Link Net. Antara lain mampu menghasilkan pendapatan, laba bersih dengan pertumbuhan positif, dan perseroan mampu mengurangi beban keuangan. Perseroan akan memperoleh pendapatan lebih tinggi dengan proyeksi kenaikan Rp264 miliar per tahun.
Perseroan akan dapat mengurangi beban keuangan rata-rata Rp88 miliar per tahun. Perseroan diperkirakan memperoleh laba bersih lebih tinggi dengan rata-rata kenaikan Rp139 miliar per tahun.
Nah, untuk memuluskan rencana transaksi itu, perseroan akan menggelar RUPS Independen untuk meminta persetujuan investor pada 23 September 2024. Pemodal berhak terlibat harus tercatat sebagai pemegang saham pada 29 Agustus 2024. (abg)