indoposnews.co.id – Kawasan industri Jababeka (KIJA) per 30 Juni 2024 meraup laba bersih Rp49,82 miliar. Ambles 75 persen dari periode sama tahun lalu senilai Rp204,98 miliar. Oleh karena itu, laba per saham dasar terjun bebas menjadi Rp2,43 dari sebelumnya Rp9,98.
Penjualan dan pendapatan jasa Rp2,37 triliun, melejit 35 persen dari posisi sama tahun lalu Rp1,75 triliun. Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa Rp1,36 triliun, menanjak 40 persen dari Rp973,13 miliar. Laba kotor tercatat Rp1 triliun, meroket 28 persen dari episode sama tahun lalu Rp781,83 miliar.
Baca juga: Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Susuri Zona Merah
Beban penjualan Rp50,24 miliar, bengkak dari Rp47,24 miliar. Beban umum dan administrasi Rp267,97 miliar, naik dari Rp239,29 miliar. Pendapatan keuangan susut menjadi Rp53,04 miliar dari Rp130,14 miliar. Beban keuangan naik tipis menjadi Rp190,94 miliar dari Rp190,64 miliar.
Beban pajak final Rp15 miliar, susut dari Rp18,75 miliar. Beban lain-lain Rp240,52 miliar, bengkak dari Rp22,55 miliar. Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp297,94 miliar, turun dari Rp393,48 miliar. Beban pajak penghasilan Rp28,10 miliar, naik dari Rp11,93 miliar. Laba bersih periode berjalan Rp269,83 miliar, susut dari Rp381,54 miliar.
Total ekuitas Rp7,04 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu senilai Rp6,93 triliun. Jumlah liabilitas tercatat Rp6,39 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp6,01 triliun. Total aset terakumulasi Rp13,43 triliun, menanjak dari akhir 2023 senilai Rp12,94 triliun. (abg)