Indoposonline.NET – PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia memutuskan menutup lini bisnis perantara perdagangan (Brokerage) efek di Indonesia. Tapi masih akan melayani nasabah institusi melalui Anggota Bursa (AB) mitra.
Namun, kepergian anggota bursa dengan kode perdagangan MS itu dianggap tidak berdampak pada pasar modal Indonesia. ”Dampaknya tidak signifikan terhadap transaksi. Karena order flow (permintaan jual beli) akan dijalankan AB lain memiliki kerja sama dengan Morgan Stanley,” tutur Direktur Perdagangan dan Pengaturan AB Laksono Widodo, kepada media, Jumat (28/5).
Baca Juga: Menyedihkan, Delisting Ancam Pupus Sejarah Bakrie Telecom
Ia menengarai, hengkangnya Morgan Stanley dari bisnis perantara efek Indonesia, lebih karena semakin turunnya weightings atau pembobotan saham-saham di ASEAN (termasuk Indonesia) di MSCI (Morgan Stanley Capital Index), karena terdesak oleh saham-saham bursa China.
”Bursa China masih dianggap emerging market dan adanya initial public offering (IPO) raksasa seperti Saudi Aramco, pembobotan ASEAN semakin kecil sehingga transaksi dari investor luar juga mengalami penurunan sehingga dianggap kurang memenuhi skala ekonomis bagi beberapa AB asing,” ulas dia.
Baca Juga: Bank Syariah Berperan Signifikan Pulihkan Ekonomi Indonesia
Sebelumnya, Merrill Lynch, Deutsche Sekuritas Indonesia, dan Nomura juga mengurangi bisnis jual beli saham di Indonesia. Saat ini, terdapat 94 AB aktif menjalankan bisnis perantara efek. Sedangkan empat AB lainnya masih dibekukan BEI. (abg)