indoposnews.co.id – Semen Baturaja (SMBR) bakal membagi dividen Rp18,96 miliar. Alokasi itu diambil 20 persen dari laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp94,83 miliar. Laba bersih itu, melesat 103 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp46,7 miliar.
Selanjutnya, sisa laba bersih sekitar 80 persen atau setara Rp75,86 miliar, ditetapkan sebagai cadangan. Keputusan pembagian dividen itu, telah dipatenkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan Semen Baturaja pada hari ini, Senin, 8 April 2023.
Baca juga: Peforma Moncer, Semen Baturaja Catat Laba Bersih Rp94,82 Miliar
Direktur Utama Semen Baturaja, Daconi Khotob menyebut tahun 2022 perseroan mampu mencatat pertumbuhan volume penjualan 4 persen menjadi 2,01 juta ton, meski demand semen secara nasional, terutama di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) pasar utama perseroan mengalami koreksi. Tidak hanya itu, Semen Baturaja juga berhasil mencatat pendapatan sepanjang 2022 sebesar Rp1,88 triliun atau tumbuh 7 persen dibanding periode tahun lalu.
Nah, dari sisi EBITDA tercatat mencapai Rp437 miliar atau tumbuh 5 persen dibanding tahun 2021. ”Kinerja positif ini tidak lepas dari kesuksesan inisiatif strategis pada 2022 dengan tiga fokus yaitu cost leadership through SMBRGO45 program, strengthen market positioning dan competency improvement of employee. Itu merupakan program unggulan perseroan dalam mengefisiensikan biaya berbagai bidang, dan pelaksanaan praktek terbaik operasi sehingga mampu mencapai kinerja positif,” tutur Daconi Khotob.
Baca juga: Meroket 372 Persen, Sepanjang 2021 Semen Baturaja Bungkus Laba Bersih Rp51,8 Miliar
Pada RUPST itu, pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Itu menyusul pemberhentian Tubagus Muhammad Dharury dari posisi Direktur Fungsi Keuangan dan SDM. Selanjutnya, rapat mengangkat Rahmat Hidayat sebagai Direktur Fungsi Keuangan dan SDM. Jadi, formasi komisaris dan direksi Semen Baturaja sebagai berikut.
Dewan komisaris antara lain Franciscus M. A Sibarani Komisaris Utama, Hadi Daryanto Komisaris, dan Chowadja Sanova Komisaris Independen. Dewan direksi meliputi Daconi Khotob Direktur Utama, Suherman Yahya Direktur Fungsi Operasi, dan Rahmat Hidayat Direktur Fungsi Keuangan dan SDM.
Baca juga: SIG Masuk, Semen Baturaja Rombak Formasi Pengurus
Semen Baturaja terus mendorong praktik bisnis memperhatikan aspek keberlanjutan alias Environment, Social and Governance (ESG) secara konsisten sesuai visi menjadi Green Cement Based Building Material Company Terdepan Indonesia. Itu sejalan sustainability strategy Holding SIG sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan. Pada aspek lingkungan (Environment) tercatat selama 2022, sebagai bentuk dukungan dalam program dekarbonasi, perseroan mendorong peningkatan penggunaan alternative fuel & raw material (AFR) pada kegiatan produksi.
Semen Baturaja sukses menurunkan intensitas emisi karbon (Cakupan 1) turun menjadi 0,587 ton CO2 per ton cement equivalent, atau turun 0,624 ton CO2 per ton cement equivalent sebagai bentuk dukungan program dekarbonasi. Penurunan faktor terak (Klinker) menjadi 69,4 persen dari tahun 2021 sebesar 72,9 persen, dan peningkatan thermal substitution rate mencapai 2,62 persen di atas target 2022 sebesar 1 persen.
Baca juga: Meroket 372 Persen, Sepanjang 2021 Semen Baturaja Bungkus Laba Bersih Rp51,8 Miliar
Sementara itu, aspek sosial (Social), Semen Baturaja terus membangun kepedulian terhadap isu-isu sosial melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Secara lebih luas, pelaksanaan TJSL tidak hanya bermanfaat untuk menumbuhkan kemandirian, pemberdayaan masyarakat, dan mengurangi kesenjangan sosial, tetap juga bermanfaat bagi penguatan daya dukung lingkungan.
Pada 2022, Semen Baturaja telah menyalurkan dana pada pilar sosial, ekonomi, lingkungan, hukum, dan tata kelola total Rp2,64 miliar di atas periode 2021 sebesar Rp1,75 miliar. Nah, dari sisi aspek tata kelola (Governance), komitmen Semen Baturaja menerapkan aspek tata kelola perusahaan secara baik, berhasil mendapat skor asesmen GCG mencapai 94,02 dengan predikat sangat baik di atas skor tahun 2021 sebesar 93,846, dan Risk Maturity index 4,22 dengan predikat matang atau transformed naik signifikan dari skor tahun 2021 sebesar 3,46. Capaian itu, mempertegas komitmen Semen Baturaja menjadikan tata kelola sebagai landasan bisnis berkelanjutan. (abg)