indoposnews.co.id – PT Energi Mega Persada (ENRG) sepanjang sembilan bulan pertama 2022 mencatat penjualan USD344 juta. Menanjak 17 persen dari periode sama tahun lalu USD295 juta. Laba usaha terkumpul USD131 juta, surplus 20 persen dari edisi sama tahun lalu USD109 juta.
Selanjutnya, laba bersih USD44 juta, meroket 138 persen dari fase sama tahun lalu USD18 juta. Net profit margin meningkat tujuh persen menjadi 13 persen dari periode sama tahun lalu hanya enam persen. Per 30 September 2022, total pinjaman bank USD64,9 juta.
Baca juga: Efek GOTO, Laba Astra International Terbang Menjadi Rp23,3 Miliar
Utang bank berbunga tersebut menanjak 20 persen dibanding edisi akhir tahun lalu USD53,8 juta. Ekuitas terangkum USD492,62 juta, naik 9,7 persen dari periode akhir 2021 sejumlah USD448,96 juta. Debt to Equity ratio (DER) stagnan di kisaran 0,12 kali.
Produksi gas menanjak 18 persen menjadi 204,5 juta kaki kubik per hari dari edisi sama tahun lalu 172,7 juta kaki kubik. Produksi minyak naik menjadi 5,148 barel perhari dari edisi sama tahun lalu 4,695 barel per hari. Harga rata-rata gas naik menjadi USD6,16 per mcf dari edisi sama tahun lalu USD5,47 per mcf. Harga rata-rata minyak melesat menjadi USD86,49 per barel dari periode sama tahun lalu USD65,85 per barel.
Baca juga: Wow! Pengelola Starbuck Bungkus Pendapatan Rp18,8 Triliun
Perseroan mencatat kenaikan penjualan, dan laba bersih signifikan dari periode sama di tahun lalu disebabkan peningkatan produksi, dan harga jual minyak dan gas. Perseroan berkomitmen menambah nilai bagi para pemegang saham, dan berencana untuk memproduksikan aset-aset migas yang baru diakuisisi dalam jangka pendek, dan menengah ke depan.
”Kami juga akan terus mengembangkan bisnis perseroan melalui peningkatan produksi dari aset-aset yang sudah ada, dan mengakuisisi atas aset-aset baru di masa mendatang,” tulis Syailendra S. Bakrie, Direktur Utama Energi Mega Persada. (abg)