indoposnews.co.id – PT Maharaksa Biru Energi (OASA) paruh pertama 2022 merugi Rp217,03 juta. Drop 81 persen dari periode sama tahun lalu dengan tabulasi laba Rp1,14 miliar. Efeknya, laba per saham dasar turun menjadi Rp0,61 dari sebelumnya Rp3,20.
Pendapatan usaha bersih Rp808,50 juta, menukik 52 persen dari periode sama tahun lalu Rp1,70 miliar. Beban pokok pendapatan susut 46 persen menjadi Rp557 juta dari edisi sama tahun lalu dengan beban Rp1,04 miliar.
Baca juga: Modal Kuat, Pefindo Pertegas Rating Obligasi Mandala Finance idA
Laba kotor terkumpul Rp251,50 juta, tekor 62 persen dari periode sama tahun lalu Rp662,84 juta. Beban penjualan, umum, dan administrasi membengkak 637 persen menjadi Rp6,71 miliar dari edisi sama tahun lalu rugi Rp911 juta.
Pendapatan keuangan Rp788,32 juta, melesat 37 persen dari periode sama tahun lalu Rp572,52 juta. Laba selisih kurs turun 96 persen menjadi Rp27,07 juta dari periode sama tahun lalu di level Rp716,41 juta. Laba atas penjualan dan penghapusan aset täta Rp127 juta dari sebelumnya nihil. Lain-lain bersih Rp5,3 miliar, naik 5.200 persen dari edisi sama tahun lalu Rp108 juta.
Baca juga: Kerek Performa, Bukit Asam Digitalisasi Operasional Pertambangan
Total ekuitas Rp48,95 miliar, naik tipis dari periode akhir 2021 sejumlah Rp47,87 miliar. Total aset Rp48,95 miliar, naik tipis dari edisi akhir 2021 sebesar Rp47,87 miliar. Jumlah liabilitas Rp1,48 miliar, melesat 1133 persen dari edisi akhir 2021 sebesar Rp127 juta.
Lompatan liabilitas lebih dari 20 persen itu, karena ada pengakuan utang kepada pihak ketiga, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan imbalan kerja karyawan. ”So, peningkatan liabilitas itu wajar sesuai lonjakan pendapatan lain-lain,” tegas Gafur Sulistyo Umar, Direktur Utama Maharaksa Biru Energi. (abg)