indoposnews.co.id – PT Kimia Farma (KAEF) paruh pertama 2022 mencatat penjualan bersih Rp4,43 triliun. Itu tekor 20,39 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp5,56 triliun. Beban penjualan terpangkas 20 persen menjadi Rp2,95 triliun dari edisi sama tahun lalu Rp3,7 triliun.
Laba kotor terkumpul Rp1,48 triliun, menukik 20,65 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp1,86 triliun. Pendapatan lain-lain Rp114,52 miliar, naik 102,18 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp56,64 miliar. Kemudian selisih kurs mata uang asing turun 72,81 persen menjadi rugi Rp1,76 miliar dari edisi sama tahun lalu tekor Rp6,48 miliar.
Baca juga: IDB Divestasi 9,65 Juta Saham Kawasan Industri Jababeka, Ada Apa?
Beban usaha melejit 3,22 persen menjadi Rp1,61 triliun dari periode sama tahun lalu Rp1,55 triliun. Efeknya, laba usaha minus Rp15,67 miliar, alias terpangkas 95 persen dari posisi sama tahun lalu dengan usaha Rp357,75 miliar.
Penghasilan keuangan tercatat Rp6,25 miliar turun 12 persen dari periode sama tahun lalu Rp7,15 miliar. Beban keuangan tercatat Rp246,68 miliar, susut 14 persen dari periode sama tahun lalu Rp288,40 miliar. Rugi tahun berjalan Rp206,3 miliar, menukik 234 persen dari periode sama dengan laba tahun berjalan Rp53,4 miliar.
Baca juga: Reliance Sekuritas Tabur Dividen Interim Rp16,97 Miliar, Ini Jadwalnya
Jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih minus Rp205,12 miliar, anjlok 256 persen dari periode sama tahun lalu dengan laba bersih Rp57,60 miliar. Total aset tercatat Rp18,41 triliun, naik dibanding posisi akhir 2021 sebesar Rp17,76 triliun.
Liabilitas naik menjadi Rp11,14 triliun dari edisi akhir 2021 sejumlah Rp10,53 triliun. Total ekuitas naik tipis menjadi Rp7,27 triliun dari periode akhir tahun lalu senilai Rp7,23 triliun. (abg)