indoposnews.co.id – Mabes Polri menurunkan tim Disaster Victim Identification (DVI). Itu dilakukan untuk mengidentifikasi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Tercatat 130 orang tewas, 180 luka berat, dan luka ringan masih menjalani perawatan medis.
Nanti, tim DVI Mabes Polri akan bergabung dengan Tim DVI Polda Jatim di Malang. ”Mabes Polri menurunkan tim DVI untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jatim, dan rumah sakit guna mempercepat proses identifikasi korban,” tutur Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan! 130 Meninggal, Pemprov Jatim Santuni Para Korban
Saat ini, Polri fokus mengidentifikasi korban tewas. Polri juga akan memberikan pertolongan medis kepada korban yang tengah dirawat di rumah sakit. ”Fokus Polri mengidentifikasi korban, dan memberikan pertolongan medis,” imbuhnya.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pecah usai suporter Arema FC masuk lapangan tidak terima timnya kalah melawan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan mengadang dengan menembakkan gas air mata. Tembakan gas air mata juga diarahkan tribun penonton. Itu kemudian memicu kepanikan suporter.
Baca juga: Korut Tembakkan Rudal Balistik
Akibatnya, massa penonton berlarian, dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak napas, dan terinjak-injak. Insiden itu, dinilai akibat panitia pelaksana pertandingan tidak melakukan usul-usul teknis yang disampaikan aparat. Salah satunya menyesuaikan penonton dengan kapasitas stadion yang menampung 38 ribu orang.
“Usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam hari dan tiket yang dicetak jumlahnya 42 ribu,” beber Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.(abg)