indoposnews.co.id – Stok minyak goreng di Kalimantan Timur (Kaltim) cukup untuk dua bulan ke depan, bahkan lebih karena tingkat kebutuhan hanya 638 ton per bulan, sementara stok mencapai 3.882 ton.
“Mengingat masih banyak stok minyak goreng di Kaltim, saya imbau masyarakat tidak panik dalam mencari minyak goreng,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Perindagkop dan UKM) Provinsi Kaltim M Yadi Robyan Noor dilansir antara di Samarinda, Sabtu.
Kebutuhan minyak goreng yang sebanyak 638 ton tersebut merupakan prakiraan yang telah dinaikkan 40 persen karena untuk menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, sementara kebutuhan riil selama ini hanya 455 ton per bulan.
Ia melanjutkan, stok minyak goreng yang mencapai 3.882 ton tersebut merupakan kuota yang masuk ke Kaltim dalam dua periode, yakni pada 14 Februari hingga 4 Maret 2022 sebanyak 1.973 ton dan pada 3-15 Maret 2022 sebanyak 1.908 ton.
Baca Juga : Menperin Wajibkan Industri Minyak Goreng Jaga Pasokan untuk UMKM
“Mengingat stok yang banyak dan masih bisa untuk dua bulan ke depan ini, masyarakat jangan sampai panik dalam membeli, apalagi melakukan aksi borong. Belilah minyak goreng secukupnya,” ujarnya memberi saran.
Apalagi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, katanya, 2 liter minyak goreng rata-rata cukup untuk kebutuhan satu bulan dalam satu keluarga yang terdiri dari ayah, Ibu, dan tiga anak.
Di sisi lain, stok yang ada juga akan ditambah sebelum barang habis, karena pihaknya tidak ingin ada kelangkaan barang yang dapat meresahkan warga dan terjadinya kenaikan harga.
Sementara itu, dalam upaya menjaga stabilitas harga, pihaknya juga menggelar operasi pasar, seperti yang digelar Jumat kemarin, yakni operasi pasar minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter dengan minyak goreng yang telah sampai ke masyarakat di Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 5.000 liter untuk 2.500 keluarga.
“Harga minyak goreng dalam kemasan per 2 liter kemarin hanya Rp14 ribu per liter, karena minyak goreng tersebut merupakan stok lama. Dalam operasi pasar ini tentu melibatkan sejumlah pihak, terutama distributor dan pedagang,” ucap Roby, panggilan akrabnya. (mid)