indoposnews.co.id – Bumi Resources (BUMI) akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias private placement maksimal 103.066.596.392 atau 103,06 miliar lembar. Saham Seri C dengan bernilai nominal Rp50 per lembar itu, maksmium 138,76 persen dari modal ditempatkan dan modal disetor perseroan sebelum pelaksanaan private placement.
Aksi itu, dilatari laporan keuangan interim per 30 Juni 2021, perseroan mempunyai modal kerja bersih negatif USD805.444.140 (dari perhitungan aset lancar konsolidasian USD466.214.434 dikurangi kewajiban lancar konsolidasian USD1.271.658.574), dan total kewajiban konsolidasi USD3.306.464.265 lebih dari 80 persen aset konsolidasi total USD3.523.808.806.
Baca juga: User Friendly, IPOT EZ Manjakan Investor Pemula
Setelah aksi itu, jumlah saham ditempatkan dan disetor akan meningkat menjadi maksimum 177.341.342.399 saham dari 74.274.746.007 lembar. Private placement itu, untuk memperbaiki struktur keuangan, dan memenuhi permintaan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang diterbitkan perseroan. Selanjutnya, sebagai tindak lanjut dari restrukturisasi keuangan perseroan berdasarkan Keputusan PKPU, perseroan telah menerbitkan OWK dengan nilai Rp8.457.165.000.000 atau Rp8,45 triliun, dan ditawarkan dalam jumlah maksimum 8.457.165.000.000 unit OWK.
Berdasar perjanjian perwaliamanatan, Saat ini, OWK diharuskan untuk dikonversi menjadi saham Seri B. Namun, karena suatu alasan, perseroan bermaksud untuk mengubah perjanjian perwaliamanatan melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) pada 29 November 2021. RUPO dilakukan untuk mengubah ketentuan yang relevan dalam perjanjian perwaliamanatan agar OWK dapat dikonversi menjadi saham Seri C.
Baca juga: Ekspansi, Perintis Triniti Rights Issue 1,09 Miliar Lembar
Oleh karena itu, pelaksanaan private placement tersebut untuk keperluan konversi OWK, juga akan tunduk pada hasil RUPO. Private placement baru dapat dilaksanakan apabila perjanjian perwaliamanatan telah diubah sebagaimana diperlukan agar OWK dapat dikonversi menjadi saham Seri C.
Berdasar perjanjian perwaliamanatan, OWK wajib dikonversi pada harga konversi sesuai metode perhitungan harga konversi dalam perjanjian perwaliamanatan, dan perhitungan harga relevan untuk menentukan harga konversi OWK untuk periode konversi tahun keempat (yaitu dari tanggal 11 Desember 2020 sampai tanggal 10 Desember 2021 atau disebut “Periode Konversi Tahun Keempat”) adalah mana lebih rendah dari harga referensi yaitu Rp926,16 atau 140 persen dari rata-rata rupiah VWAP harian (volume weighted average price) dari saham Seri B untuk periode enam bulan berakhir pada hari kerja sebelum hari pertama dari Periode Konversi Tahun Keempat (Rata-rata Harga VWAP).
Baca juga: Perkuat Modal, Mandala Multifinance Jajakan Obligasi Rp650 Miliar
Berdasar perhitungan perseroan, rata-rata harga VWAP sejumlah Rp73, yang mana lebih rendah dari harga referensi. Oleh sebab itu, harga konversi untuk periode konversi tahun keempat senilai Rp73. Penentuan jumlah saham perlu diterbitkan dalam private placement didasarkan pada jumlah unit OWK yang belum dikonversi dibagi dengan harga konversi yang berlaku. Kalau harga konversi untuk periode konversi selanjutnya di bawah harga konversi untuk periode konversi tahun keempat yaitu Rp73, dan sisa saham dapat diterbitkan berdasar private placement tidak mencukupi untuk mengkonversi sisa unit OWK, perseroan mungkin akan meminta kembali persetujuan dari pemegang saham untuk penerbitan saham baru selain dari private placement.
Sampai dengan tanggal Keterbukaan Informasi ini, perseroan telah menerima permintaan konversi OWK 1.854.716.042.970 alias 1,85 triliun unit OWK. Mayoritas terdiri atas jumlah pokok kewajiban dari permintaan konversi diajukan oleh Innovate Capital Pte.Ltd. sebagai pemegang OWK. Jumlah permintaan konversi OWK itu, dapat bertambah setelah tanggal keterbukaan informasi.
Baca juga: Ini Ambisi Saraswanti Anugerah Kebut Kapasitas Pabrik 700 Ribu Ton
Dengan memakai harga konversi Rp73, perseroan diharuskan untuk menerbitkan maksimal 25.407.069.082 alias 25,40 saham baru. Mengingat harga konversi saat ini lebih rendah dari Rp926,16, sisa jumlah saham seri B dapat diterbitkan untuk konversi OWK sejumlah 233.288.116 alias 233,23 juta saham seri B tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan konversi OWK, dan harga konversi saat ini lebih rendah dari nilai nominal saham seri B, perseroan bermaksud menerbitkan saham baru dengan seri baru yaitu saham Seri C bernilai nominal Rp50 untuk memenuhi permintaan konversi dari pemegang OWK melalui cara private placement.
Untuk kepentingan itu, perseroan akan menggelar RUPSLB pada 23 Desember 2021. Itu dilakukan untuk meminta persetujuan dari pemegang saham, dan telah diterimanya permintaan dari pemegang OWK untuk melakukan konversi OWK dengan memperhatikan ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan.
Baca juga: Jalani Program ESA, Sejumlah Direksi Bank BRI Eksekusi di Atas Harga Pasar
Dampak aksi itu, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat dari 74.274.746.007 saham. Itu terbagi 20.773.400.000 saham seri A, dan 53.501.346.007 saham seri B menjadi maksimal 177.341.342.399 saham yang terbagi menjadi 20.773.400.000 saham seri A, dan 53.501.346.007 saham seri B, dan maksimal 103.066.596.392 saham Seri C. ”Efeknya, seluruh saham diterbitkan, persentase kepemilikan saham secara keseluruhan dari para pemegang saham tidak ikut mengambil bagian dalam private placement akan terdilusi 58,12 persen,” tutur Dileep Srivastava, Corporate Secretary Bumi Resources, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/11). (abg)