indoposnews.co.id – NFC Indonesia (NFCX) hingga kuartal III-2021 mencatat pendapatan Rp6,4 triliun, tumbuh 8,7 persen dari periode sama tahun lalu Rp5,9 triliun. Sebagian besar disebabkan ketahanan kontribusi segmen agregator produk digital terus meningkat.
Di mana, digital produk aggregator tumbuh 8,2 persen menjadi Rp6,3 triliun dari periode sama tahun lalu Rp5,8 triliun. Itu terjadi menyusul ekspansi operasional kokoh pada jaringan anggota product aggregator dengan pertumbuhan 32,9 persen menjadi 165.698 toko dari periode sama tahun lalu 124.693 toko.
Baca juga: Mantap, Komisaris Ini Borong Saham Inocycle Rp119,9 Juta
Selain itu, top-line perseroan terangkat kontribusi pendapatan segmen iklan cloud digital, tumbuh 48,7 persen menjadi Rp107,3 miliar dari periode sama tahun lalu Rp72,2 miliar, dan peningkatan kontribusi segmen produk & layanan energi bersih perseroan yang baru. ”Ini langkah bagus bagi perseroan ke depan,” tutur Inda Ayu Susanti, Corporate Secretary NFC Indonesia, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/11).
Laba kotor meningar 4,6 persen menjadi Rp82,4 miliar dari periode sama tahun lalu Rp78,8 miliar. Operating profit minus 11,7 persen menjadi Rp40,5 miliar dari periode sama tahun lalu Rp45,9 miliar. Sementara rasio beban operasional terhadap pendapatan tetap sama 0,6 persen. Beban operasional non-tunai berkontribusi terhadap pendapatan operasional turun 11,7 persen menjadi Rp40,5 miliar.
Baca juga: Simak, Berikut Jadwal Pencairan Dividen Cikarang Listrindo USD22,94 Juta
Profitabilitas inti perseroan tetap kokoh dengan EBITDA tumbuh 19,6 persen menjadi Rp57,7 miliar. Kuartal ini juga mengalami perbaikan signifikan dalam pengelolaan modal kerja dibuktikan dengan arus kas operasi meningkat secara signifikan dari Rp103,7 miliar outflow menjadi Rp208,4 miliar.
Laba bersih tumbuh 823,4 persen menjadi Rp164,9 miliar dari periode sama tahun lalu Rp17,9 miliar. Itu didorong keuntungan investasi. Dengan posisi kas bersih Rp161,0 miliar per akhir September 2021, dan jaringan kuat, perseroan berada pada posisi baik untuk meningkatkan usaha energi bersih baru, dan melanjutkan upaya ekspansi.
Baca juga: Tahun Depan Optimistis Produksi 1,5 Juta Nikel, Ini Alasan PAM Mineral
Sementara itu, jaringan titik iklan Digital Mediatama Maxima (DMMX) terus berkembang dengan kecepatan kokoh dengan jumlah layar tumbuh 45,4 persen menjadi 18.647 pada akhir September 2021. Dan, 1.305 layar baru dipasang selama tiga bulan pada kuartal ketiga 2021, itu kemajuan penting mengingat latar belakang makro-ekonomi rapuh.
Selain itu, Digital Mediatama bergandengan dengan McDonald’s Indonesia menerapkan solusi cloud signage di gerai McDonald secara nasional. Papan menu LED Digital Mediatama awalnya akan digunakan pada 23 gerai. Selanjutnya, Digital Mediatama akan memperluas cakupan ke lebih dari 200 gerai McDonald’s secara nasional. (abg)