indoposnews.co.id – Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) berkomitmen mendukung program pemerintah untuk membantu masyarakat, dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) terdampak pandemi Covid-19. Sejumlah program itu antara lain, restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM), dan penyaluran dana PEN.
Aneka stimulus, dan bantuan pemerintah mendongkrak optimisme Himbara terus mencatat kinerja positif semester II-2021. Apalagi, akhir kuartal II-2021 Himbara sukses menyalurkan kredit Rp2.552,91 triliun atau tumbuh 5,4 year on year, dana pihak ketiga (DPK) terkumpul Rp2.948.78 triliun atau naik 8,7 persen yoy. Sementara itu, aset Himbara tercatat Rp3.904,30 triliun atau melesat 7,7 persen yoy.
Baca juga: Grab Indonesia Donasikan 1.100 Tabung Oksigen ke 56 Fasilitas Kesehatan di Indonesia
Secara umum, seluruh kebijakan dan stimulus pemerintah berdampak positif terhadap ekonomi. Buktinya, ekonomi kuartal II-2021 tumbuh 7,07 persen yoy. ”Kami berkomitmen terus mendukung berbagai program pemerintah agar momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia berlanjut,” tutur Ketua Himbara sekaligus Direktur Utama BRI Sunarso, di Jakarta, Jumat (3/9).
Hingga akhir Juli 2021, Himbara telah menyalurkan program pemerintah Sembako, PKH, dan BPUM kepada lebih dari 24,9 juta penerima bantuan atau pelaku UMKM dengan total nominal Rp37,8 triliun. Kalau dirinci, Himbara telah menyalurkan program sembako Rp15,2 triliun kepada 8,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) Rp17,2 triliun kepada 10,4 juta penerima, dan BPUM Rp11,6 triliun kepada 9,6 juta pelaku UMKM.
Baca juga: Bank DBS Indonesia Paparkan Komitmen Dukung Program Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Khusus BRI, akan terus mendorong berbagai bantuan untuk memulihkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai bisnis utama. Penting sinergi dan kerja sama antarpihak agar kondisi ekonomi terus membaik. Akhir Juli 2021, BRI menyalurkan program sembako Rp3,1 triliun kepada 5,5 juta penerima, PKH Rp6,2 triliun kepada 3,8 juta KPM, dan menyalurkan BPUM Rp11,62 triliun kepada 7,5 juta UMKM.
Sementara itu, Bank Negara Indonesia mempercepat penyaluran berbagai Bansos. Salah satunya bansos pangan nontunai, atau bansos sembako. Hingga Agustus 2021, BNI telah berhasil menyalurkan bansos sembako kepada 5,85 juta keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp10,21 triliun. ”Realisasi Bansos PKH sudah menyasar 4,1 juta KPM senilai Rp7,29 triliun hingga Agustus 2021,” tegas Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Baca juga: United Tractors Injeksi Modal Entitas Usaha Rp1,5 Triliun
Hal senada diungkap Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. Mandiri berkomitmen menyalurkan Bansos untuk masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM). ”Sebagai salah satu bank penyalur, Bank Mandiri berkomitmen menyukseskan program Bansos untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ucap Darmawan. Komitmen itu, tercermin dari penyaluran Bansos Sembako Bank Mandiri akhir Agustus 2021 kepada 4,04 juta KPM senilai Rp6,43 triliun. Penyaluran bantuan PKH mencapai 2,32 juta penerima senilai Rp4,09 triliun. Bantuan itu, menyasar masyarakat penerima manfaat seluruh Indonesia sejak 2016.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menyebut, hingga akhir Agustus 2021, telah menyalurkan program Sembako kepada 685.296 KPM senilai Rp1,15 triliun. BTN mendistribusikan bansos PKH kepada 367.137 KPM Rp681,8 miliar. KPM penerima bantuan itu, menyebar pada 10 kota, dan kabupaten. Sejak 2017, berkat sinergi antara Himbara dan Kementerian Sosial, Pemerintah Kabupaten, dan dinas sosial (dinsos) penyaluran Bansos berjalan lancar. Bank BTN bersama dinsos, dan pendamping setempat mengecek masyarakat penerima bansos tidak melakukan pencairan. ”Saya meminta kantor cabang aktif memantau jangan sampai dana bansos tidak dicairkan,” ucap Heru.
Baca juga: Bayar BPJS Ketenagakerjaan Bisa di Shopeepay
Himbara berharap masyarakat penerima Bansos segera mencairkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Himbara bersama Kementerian Sosial RI, seluruh dinsos kabupaten, dan kota mempercepat pencairan agar seluruh dana Bansos segera diterima KPM. Sekadar informasi, mekanisme pencairan Bansos melalui Himbara sebagai berikut. Kemensos memberi data masyarakat dinilai layak mendapat bansos atau data calon KPM kepada bank penyalur untuk dilakukan pembukaan rekening secara massal. Bank kemudian mengecek data calon KPM itu, kalau data memenuhi persyaratan pembukaan rekening, bank penyalur akan melakukan pembukaan rekening secara massal, erpusat, dan kemudian dilakukan pencetakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Sebaliknya, data tidak memenuhi syarat pembukaan rekening, akan dikembalikan ke Kemensos. Selanjutnya, KKS didistribusikan ke masing-masing kantor cabang bank penyalur membawahi wilayah penyaluran. Kantor cabang bank penyalur akan berkoordinasi dengan dinsos, dan pendamping setempat untuk penjadwalan pendistribusian KKS ke KPM. Apabila KPM memenuhi syarat kelengkapan (formulir, KTP, Surat Keterangan dari Dinsos), selanjutnya KKS, buku tabungan, dan PIN mailer diberikan kepada KPM sesuai nama tertera pada rekening. (abg)