Indoposonline.NET – PT Inocycle Technology Group (INOV) bersama anak usaha yaitu PT Plasticpay teknologi daur ulang (Plasticpay) terus mendukung penerapan konsep circular economy. Itu dilakukan untuk meningkatkan recycle rate di Indonesia saat ini masih di bawah 10 persen. Perseroan berkomitmen mendukung, dan merealisasikan target recycle rate dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dapat tumbuh hingga 50 persen.
Saat ini, kendala terbesar industri daur ulang Indonesia kekurangan pasokan bahan baku, sehingga ada importir plastik dari negara lain. Padahal, Indonesia sudah dinilai sebagai negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua dunia, dengan produksi lebih dari 60 juta ton sampah plastik per tahun, namun tidak terkelola dengan baik.
Baca juga: Deadlock, Merger Indosat Ooredoo-Hutchison 3 Molor
”Kami, melalui Plasticpay menciptakan Reverse Vending Machine (RVM), mesin pengumpulan sampah plastik berbasis aplikasi. Melalui mesin itu, setiap sampah plastik dimasukkan masyarakat akan mendapat reward berupa Plasticpay Point dapat ditukarkan menjadi uang elektronik melalui aplikasi Plasticpay,” tutur Suhendra Setiadi Direktur Inocycle Technology.
Setiap sampah plastik dikumpulkan Plasticpay akan diolah menjadi Re-PSF oleh Inocycle Technology menjadi bahan dasar seperti Flakes, Polyester Stable Fiber, dan Felt sebagai bahan baku berbagai jenis industri. Dari bahan dasar yang dihasilkan Inocycle Technology, selanjutnya akan diproduksi kembali menjadi produk-produk bermanfaat untuk dikembalikan kepada masyarakat sehingga tercipta sebuah ekosistem 360 derajat dapat pada skala, dan terukur.
Baca juga: Perkuat Infrastruktur, Pemerintah Siapkan Dana PMN Rp86 Triliun
Plasticpay diharap menjaga, dan menambah pasokan bahan baku yang akan diproduksi Inocycle Technology. Pada semester pertama 2021, Plasticpay telah mengumpulkan lebih dari 13,2 ton sampah botol plastik dari 140 titik Mini Collection Point (MCP) terpasang di area kota Tangerang, dan Jabodetabek. ”Saat ini, ada 276 MCP siap pasang, diharap jangkauan lebih luas, dan jumlah MCP terus bertambah, Plasticpay dapat terus berkontribusi positif bagi produksi Inocycle Technology ke depan,” harap Suhendra.
Nah, untuk mengamankan pasokan bahan baku dari luar pulau Jawa, Inocycle Technology telah membangun pabrik Re-PSF, dan Washing Facility (pencucian botol) di Sumatra dan Sulawesi. Itu untuk memperluas jangkauan pasar, dan produksi Inocycle Technology sebelumnya hanya terbatas di pulau Jawa.
Baca juga: Lego Saham Hasil Buyback 141,4 Juta Lembar, Dharma Satya Lakukan Ini
Selain itu, tahun ini Inocycle Technology kembali menambah dua pabrik baru di Pulau Sulawesi tepatnya di Kabupaten Gowa, dan Takalar. Saat ini, salah satu pabrik di Gowa yaitu pabrik pencucian botol plastik sudah mulai beroperasi dengan kapasitas 500 ton per bulan. ”Menyusul sejumlah langkah itu, pengelolaan sampah plastik Indonesia makin membaik, dan target peningkatan recycle rate Indonesia dapat tercapai,” harap Suhendra. (abg)