indoposnews.co.id – Telkom Indonesia (TLKM) per 30 Juni 2024 mencatat laba bersih Rp11,76 triliun. Merosot 7,76 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp12,75 triliun. Oleh sebab itu, laba per saham dasar menjadi Rp118,72 dari posisi sebelumnya Rp128,77.
Pendapatan terakumulasi Rp75,29 triliun, surplus 2,47 persen dari edisi sama tahun lalu Rp73,47 triliun. Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp19,46 triliun, bertambah dari Rp19,17 triliun. Beban penyusutan dan amortisasi Rp16,12 triliun, naik dari Rp15,94 triliun. Beban karyawan Rp9,48 triliun, bengkak dari Rp7,84 triliun.
Beban interkoneksi Rp3,54 triliun, bertambah dari Rp3,09 triliun. Beban umum dan administrasi Rp3,35 triliun, bengkak dari Rp3,33 triliun. Beban pemasaran Rp1,57 triliun susut dari Rp1,65 triliun. kerugian belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi Rp857 miliar, bengkak 308 persen dari episode sama tahun lalu untung Rp412 miliar.
Baca juga: Kapok Rugi! Supermarket Djarum Group Catat Laba Rp60 Miliar
Pendapatan lain-lain Rp564 miliar, melejit 99 persen dari posisi sama tahun lalu Rp283 miliar. Laba selisih kurs Rp189 miliar, meroket 268 persen dari fase sama tahun lalu minus Rp112 miliar. Laba usaha Rp21,63 triliun, menyusut 5,99 persen dari sebelumnya Rp23,01 triliun. Penghasilan pendanaan Rp705 miliar, naik 34 persen dari episode sama tahun lalu Rp526 miliar.
Biaya pendanaan Rp2,41 triliun, bengkak dari edisi sama tahun lalu Rp2,24 triliun. Bagian laba investasi jangka panjang pada entitas asosiasi stagnan di kisaran Rp2 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp19,92 triliun, susut 6,47 persen dari posisi sama tahun lalu Rp21,30 triliun. Laba periode berjalan Rp15,42 triliun, tereduksi 8,32 persen dari Rp16,82 triliun.
Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp147,27 triliun, mengalami perosotan dari edisi akhir tahun lalu Rp156,56 triliun. Total liabilitas tercatat Rp138,71 triliun, bengkak dari periode akhir 2023 senilai Rp130,48 triliun. Jumlah aset Rp285,99 triliun, mengalami reduksi tipis dari akhir tahun lalu Rp287,04 triliun. (abg)