indoposnews.co.id – Emiten produksi dan distribusi pupuk NPK, Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) akan menabur dividen tahun buku 2022 senilai Rp153,75 miliar. Alokasi dividen itu, sekitar 44 persen dari laba bersih tahun lalu Rp345,99 miliar. So, pemegang saham akan mendapat jatah dividen Rp30 per lembar saham.
Pembagian dividen itu, menyusul kinerja spektakuler perseroan sepanjang tahun buku 2022. Di mana, penjualan Saraswanti meroket 99 persen dari tahun sebelumnya. ”Ya, sepanjang tahun 2022 penjualan pupuk terakumulasi Rp3,689 triliun, atau meningkat 99 persen dibanding tahun 2021,” tutur Ir. Yahya Taufik, Direktur Utama Saraswanti.
Baca juga: Gandeng Eurochem, Saraswanti Anugerah Tegaskan Pasokan Bahan Baku Aman
Dengan data dan fakta tersebut, laba bersih perseroan meningkat 102 persen menjadi Rp345,99 miliar. Sisa laba bersih setelah dikurangi alokasi dividen akan dibukukan sebagai laba ditahan alias retained earnings. Keputusan itu telah dipatenkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Senin, 29 Mei 2023.
Jadwal pembagian dividen Saraswanti sebagai berikut. Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 8 Juni 2023. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 Juni 2023. Cum dividen pasar tunai pada 12 Juni 2023. Ex dividen pasar tunai pada 13 Juni 2023. Daftar pemegang saham berhak atas dividen tunai alias recording date pada 12 Juni 2023. Pembayaran dilakukan pada 30 Juni 2023.
Baca juga: Melambung 103 Persen, Semester I-2022 Saraswanti Catat Penjualan Rp1,45 Trilliun
Tahun-tahun sebelumnya, Saraswanti juga rutin membagi dividen. Pada 2020 misalnya, Saraswanti menebar dividen Rp52,78 miliar atau Rp10,30 per lembar, lalu pada 2021 menyalurkan dividen Rp89,27 miliar atau Rp17,42 per lembar. Selanjutnya, pada 2022 perseroan mendistribusikan dividen Rp85,57 miliar atau Rp16,70 per lembar.
Di sisi lain, sepanjang kuartal I-2023 Saraswanti membukukan penjualan Rp1,52 triliun, melonjak 81,79 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp839,49 miliar. Laba tahun berjalan juga meningkat 84,24 persen menjadi Rp145,63 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp79,04 miliar. (abg)