indoposonline.net – Universitas Indonesia (UI) dengan Mico Biomed jalin kerja sama dalam program joint research and development collaboration. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah Master Cooperation Agreement atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada Rabu (28/4)yang dilakukan secara hybrid (luring dan daring).
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E, M.A, Ph.D menyampaikan bahwa dalam waktu dua tahun Indonesia berjuang melawan pandemi Covid-19 dan kekurangan teknologi terapan untuk melakukan penelusuran dan pendeteksian orang yang telah tertular virus tersebut. “Oleh karena itu kami perlu melakukan inovasi terhadap teknologi yang kami atau mitra kami kembangkan untuk mendeteksi virus yang salah satunya adalah teknologi yang kita kenal dengan sebutan In Vitro Diagnostic technology yang dikembangkan oleh Mico Biomed Limited Company,” ujar Prof. Ari.
Baca juga : FTUI Kembangkan Desain 3D Print Termometer Gratis Untuk Screening Covid-19
Mico Biomed, perusahaan Korea, yang secara khuhus bergerak dalam bidang pengembangan alat kesehatan berupa produk invitro diagnostik. Kerja sama ini merupakan salah satu wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi UI dalam bidang penelitian dan pengembangan, khususnya di bidang kesehatan.
Melalui kerja sama ini akan dikembangkan “laboratorium penelitian dan pusat pengembangan” yang akan menggabungkan sumber daya penelitian dan pengembangan dari UI dan Mico Biomed. Kedua pihak akan bersinergi dalam memberdayakan sumber daya manusia, fasilitas, dan hasil penelitian yang telah diperoleh sebelumnya untuk tujuan hilirisasi produk penelitian baik yang telah dikembangkan di UI maupun yang telah dikembangkan oleh Mico Biomed.
Melalui berbagai aktivitas yang akan dilaksanakan di laboratorium penelitian dan pengembangan alat kesehatan tersebut, diharapkan akan terjadi peningkatan kapasitas UI dalam melaksanakan hilirisasi produk penelitian, khususnya dalam pengembangan model kerjasama perguruan tinggi negeri dengan pihak industri alat kesehatan.
“Kami menghargai dukungan mitra kami, Mico Biomed dalam kegiatan penelitian dan pengembangan bersama, terutama meningkatkan dan memajukan fasilitas penelitian kami, keterampilan manajemen penelitian, produk penelitian produksi hingga pemasaran, dll. Saya mengucapkan terima kasih dengan momentum kolaborasi ini. Ini juga mencerminkan sinergi penta helix kami dengan Sektor Swasta Internasional, yakni Mico Biomed-Korea,” ujar Prof. Ari.
Dr. Sung-Woo Kim, CEO Mico Biomed, mengatakan, Membangun kemampuan asli yang ditingkatkan dari teknologi Diagnostik untuk pengembangan dan manufaktur. Ini berkontribusi utk memperkuat sistem perawatan kesehatan masyarakat serta penciptaan lapangan kerja. “Ini akan menjadi tindakan awal yang kecil. Namun, saya harap kita dapat membuat cerita yang bagus dalam waktu dekat. Ayo maju bersama,”katanya.
Baca juga : Rektor UI dan Dirjen Bimas Islam Kemenag Buka Festival Seni Ramadan
Kerja sama ini juga akan bernilai secara ekonomi tidak hanya bagi kepentingan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di UI, tetapi diharapkan akan berkontribusi pada perekonomian bangsa dan negara. Hal itu karena dihasilkannya produk penelitian dan pengembangan peralatan invitro diagnostik yang dapat segera dihilirisasikan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar di tingkat ASEAN.
Produk penelitian dan pengembangan yang dihasilkan dari kerja sama antara Mico Biomed dan UI akan dihilirisasikan sebagai produk komersial yang dapat digunakan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi. Penggunaan teknologi LabChip dari Mico Biomed diharapkan akan menghasilkan sistem diagnostik yang cepat, akurat, mudah digunakan, serta bersifat “cost effective”.
Berbagai aktivitas penelitian dan pengembangan alat kesehatan tersebut, akan dilaksanakan di dalam kampus UI, dan diharapkan tidak hanya untuk tujuan pengembangan produk invitro diagnostik, tetapi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan dan penelitian, yang akan meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian Universitas Indonesia di bidang ilmu biomedik dan kesehatan. Dengan demikian, kerjasama ini diharapkan juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam bidang industri alat kesehatan.
Produk awal yang diperoleh melalui kegiatan kerja sama ini, diharapkan mendukung pemerintah dalam pengendalian infeksi Covid-19, khususnya dalam menyediakan sistem diagnostik berkualitas tinggi dengan harga lebih ekonomis. Selain untuk penyakit Covid-19, akan dikembangkan pula berbagai jenis uji diagnostik invitro untuk penyakit infeksi seperti HIV, tuberkulosis, dengue, dan lainnya. Hilirisasi produk kerja sama ini akan dipasarkan dalam bentuk kerjasama Mico Biomed dengan UI Corpora. (rim/kar)