indoposonline.net – Program digitalisasi UMKM digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Langkah ini ditempuh untuk membangkitkan geliat sektor industri ditengah pandemi.
Salah satu terobosan yang dilakukan adalah kampanye Beli Kreatif Danau Toba. Terobosan ini sebagai salah satu contoh digitalisasi pelaku UMKM dalam memasarkan produk dan memperluas pasar mereka.
” Banyak benefit yang akan didapatkan dalam program Beli Kreatif Danau Toba,” ujar Yuana Rochma Astuti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf melalui keterangan resminya, Selasa (30/3).
Baca juga : Himbau Masyarakat Tidak Mudik, ini Sentuhan Sandiaga Uno Bantu Pariwisata
Kegiatan Beli Kreatif Danau Toba merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021. kegiatan ini telah dilakukan sejak 20 Februari 2021 hingga Juni 2021. ”Beli Kreatif Danau Toba diikuti 200 pelaku ekonomi kreatif, menghadirkan beragam produk kreatif seperti 121 kuliner, 29 produk fesyen dan 50 kriya,” terangnya.
Selain itu digitalisasi pelaku ekonomi kreatif akan menambah wawasan pelaku kreatif dalam pemasaran produk mereka. Para pelaku ekomnomi kreatif Beli Kreatif Danau Toba akan mendapatkan pelatihan, pendampingan secara offline dan online untuk peningkatan omset.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja hingga perluasan pasar menjadi target digitalisasi pelaku ekonomi kreatif Beli Kreatif Danau Toba. Untuk pemasarannya akan dibantu melalui marketplace dan e-commerce.
“Tidak hanya soal pelatihan, melainkan akan difasilitasi untuk iklan di Facebook, Instagram dan membuka kesempatan ekspor yang bekerjasama dengan Dirjen Bea Cukai,” katanya.
Baca juga : Sandiaga Uno Lantik Pejabat BPOP dan Pejabat Fungsional di Lingkungan Kemenparekraf
200 pelaku kreatif yang berpartisipasi dalam Beli Kreatif Danau Toba mewakili pelaku kreatif dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara yang sebelumnya telah diriset berdasarkan target pelaku ekraf dan buyers. Beli Kreatif Danau Toba juga ditujukan untuk promosi dan meningkatkan daya beli produk lokal.
”Pembebasan pajak dapat dilakukan kalau ada program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dari pemerintah dalam pengurusan pajak. Ditambah kita akan mendampingi juga, dengan berbagai macam fasilitas lainnya. Salah satunya ongkos kirim gratis, yang sedang kita formulasikan dengan PT. Pos Indonesia, kemudian tentunya yang paling penting dengan marketplace, antara lain; bagaimana hadir di marketplace (onboarding) untuk meningkatkan omset dari peserta,” jelas Yuana. (mid)