Indoposonline.NET – PT Bank BTPN Syariah (BTPS) menyalurkan pembiayaan semester I-2021 sebesar Rp10,05 triliun. Melesat 15 persen dibanding periode sebelumnya Rp8,74 triliun. Rasio pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF) terjaga di kisaran 2,4 persen.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bertengger di posisi 52 persen, jauh di atas rata-rata industri. Total aset tumbuh 14 persen menjadi Rp17,41 triliun dibanding periode sebelumnya Rp15,27 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) naik 12 persen menjadi Rp10,61 triliun, dibanding periode sama tahun lalu Rp9,46 T. Laba bersih setelah pajak mencapai Rp770 miliar.
Baca juga: Vaksinasi Kunci Utama Pemulihan Ekonomi Global
Salah satu kunci sukses itu, membangun hubungan intensif, dan memahami kebutuhan nasabah kala pandemi ini. Terutama tetap menjaga semangat optimisme nasabah prasejahtera. ”Jadi, kami bisa memahami kebutuhan nasabah seperti perpanjangan angsuran, atau kebutuhan pembiayaan tambahan ketika ada potensi usaha cocok di masa pandemi,” tutur Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo, Rabu (28/7).
Pembiayaan nasabah benar-benar dijaga untuk tetap terhubung dengan bank. Dengan begitu, semangat dan perilaku unggul dibangun bersama yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, Saling Bantu (BDKS) tetap menyala, dan, keinginan berusaha untuk keluar dari keterpurukan pandemi terus terbangun.
Baca juga: Melambung 709 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Terkumpul Rp855,6 Miliar
Lalu, berbagai program reward dan aktivitas sosial untuk nasabah, keluarga, dan lingkungan sekitar tetap dijalankan. Pada kondisi terbatas, dibantu petugas lapangan, nasabah pembiayaan dilatih secara online, untuk meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan menyiasati pandemi berkepanjangan. ”Ini terus kami jaga secara konsisten,” imbuhnya.
Manajemen juga meningkatkan perhatian terhadap karyawan. Sebagai aset, kesehatan karyawan menjadi poin penting dalam melayani nasabah. Perhatian itu, mulai pemberian perlengkapan bekerja kala pandemi, program vaksin karyawan beserta keluarga, pemberian bantuan obat-obatan yang terpapar virus, dan penggunaan telemedicine. Program karyawan juga dilakukan di kelas-kelas pembelajaran online.
Baca juga: Kocok Ulang, Ini Formasi Terlengkap Penghuni LQ45
BTPN Syariah juga terus mengembangkan berbagai inovasi teknologi. Di antaranya menyesuaikan kemampuan beradaptasi nasabah. Penyiapan aplikasi teknologi untuk mengoptimalkan peran nasabah inspiratif dengan siklus pembiayaan panjang, sebagai mitra bank, atau Mitra Tepat. ”Mitra dapat memperkenalkan dan membawa layanan perbankan dalam ekosistem terdekat,” imbuhnya.
Bank juga telah mengoptimalkan proses automasi pelayanan, seluruh tim di lapangan telah menggunakan aplikasi termutakhir dalam melayani nasabah prasejahtera produktif. Selain sebagai upaya mendukung produktivitas para tim lapangan dalam melayani nasabah menjadi lebih cepat dan tepat, juga menjadi ikhtiar perusahaan dalam mengedukasi nasabah inklusi kami untuk beradaptasi dengan teknologi. (abg)