indoposnews.co.id – Harga sawit stabil tinggi, dan pandemi Covid-19 Indonesia makin terkendali. Kendisi itu, membuat permintaan pupuk produksi saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) terus melonjak. Maklum, sekitar 90 persen produk pupuk Saraswanti diserap perkebunan sawit, dan sisanya perkebunan tebu, kopi, kakao, karet, jagung, dan aneka tanaman.
Mengantisipasi lompatan permintaan pupuk yang tidak terbendung itu, manajemen Saraswanti mulai merealisasikan peningkatan kapasitas pabrik. Nah, untuk memulai peningkatan kapasitas itu, Saraswanti Anugerah menggandeng salah satu kontraktor engineering terkemuka Indonesia, PT Rexline Engineering Indonesia (REI).
Baca juga: Mantap, Ganjar Apresiasi Progres Proyek Tol Semarang-Demak Paket 2
Ya, kerja sama dilakukan untuk mendongkrak kapasitas pabrik salah satu anak usaha Saraswanti Anugerah yaitu, PT Dupan Anugerah Lestari di Mojokerto, Jawa Timur (Jatim). Teken kerja sama dilakukan Yahya Taufik, Direktur Utama Saraswanti, dan Rahul Thutiyil wakil PT REI beberapa waktu lalu, di Surabaya, Jatim. Penandatanganan itu, juga disaksikan Komisaris Utama Saraswanti, Noegroho Hari Hardono.
Kerja sama senilai Rp64 miliar itu, untuk perakitan, dan pemasangan satu line mesin NPK Granul berkapasitas produksi 100 ribu ton pada pabrik anak usaha Saraswanti. Itu sekaligus sebagai upaya menggenjot proses peningkatan kapasitas pabrik dari 600 ribu ton per tahun menjadi 700 ribu ton tahun.
Baca juga: Kerek Performa, United Tractors Fasilitasi Pinjaman Anak Usaha Rp24,5 Miliar
Teken kontrak kerja sama itu, diharap mampu mengoptimalkan proses peningkatan kapasitas pabrik. Dengan begitu, Saraswanti dapat memenuhi kenaikan permintaan pupuk makin meningkat. ”Semoga kerja sama ini berbuah positif,” harap Taufik, Rabu (24/11).
Saat ini, pembangunan sarana penunjang lini produksi telah memasuki progres akhir. Di mana, mesin-mesin produksi akan masuk pada Januari 2022, dan diperkirakan dapat digunakan untuk proses produksi pada akhir triwulan ke-2 tahun 2022. (abg)